Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau Mr DIY akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 5 Desember 2024. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-41 di Bursa pada 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode MDIY. PT Daya Intiguna Yasa mencatatkan saham di papan utama. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik yakni sebanyak 2.519.039.400 saham dengan nilai nominal 25 per saham. Jumlah ini mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Baca Juga
MDIY menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.650 per lembar. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar Rp 4,16 triliun dari IPO. PT Daya Intiguna Yasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan, khususnya produk-produk ritel kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup.
Advertisement
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai pengelola jaringan toko MR.DIY di Indonesia, yang menyediakan berbagai barang rumah tangga, alat tulis, peralatan, aksesori, dan kebutuhan lainnya dengan harga terjangkau. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk sebagai Efek Syariah melalui Keputusan Nomor: KEP-60/PM.02/2024.
Dengan demikian, saham perusahaan ini masuk dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-51/D.04/2024 tanggal 21 November 2024. Penetapan ini dilakukan setelah OJK menelaah pemenuhan kriteria Efek Syariah berdasarkan Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh PT Daya Intiguna Yasa Tbk.
Review OJK
Sumber data yang digunakan dalam penelaahan ini berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari Emiten maupun pihak-pihak lain yang dapat dipercaya. Selain itu, saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk, dengan kode saham MDIY, resmi masuk ke dalam penghitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mulai Kamis, 19 Desember 2024.
OJK secara periodik melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review juga dilakukan apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat mempengaruhi status pemenuhan kriteria Efek Syariah.
Advertisement
IPO, Daya Intiguna Yasa MR DIY Incar Dana Rp 4,7 Triliun
Sebelumnya, PT Daya Intiguna Yasa Tbk, perusahaan induk dari anak perusahaan di bidang perdagangan eceran alat rumah tangga dan perabotan serta lainnya atau dikenal dengan MR D.I.Y akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan target dana maksimal Rp 4,71 triliun.
Mengutip prospektur Perseroan di laman e-ipo.co.id, Senin (25/11/2024), PT Daya Intiguna Yasa Tbk menawarkan 2.519.039.400 saham dengan nilai nominal Rp 25 ke publik. Saham yang ditawarkan itu terdiri dari 2.267.135.400 atau 2,26 miliar saham milik Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9 persen dan 251.904.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atau setara 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.
Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 1.650-p 1.870 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang diperkirakan maksimal Rp 4,71 triliun yang terdiri dari IPO sebesar Rp 471,06 miliar dan Rp 4,23 triliun dari penawaran umum saham pemegang saham penjual.
Selain itu, Perseroan juga akan melaksanakan program opsi saham untuk manajemen dan karyawan atau management and employee stock option program atau MESOP denga menerbitkan saham baru maksimal 514.136.000 saham atau maksimal 2,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Perseroan akan memakai dana IPO ini antara lain sekitar 60 persen untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk, sekitar 30 persen akan digunakan Perseroan anak Perseroan untuk biaya pembukaan tolo baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan, dan perlengkapan toko di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua dan Kepulauan Maluku.
Dana IPO
Kemudian sekitar 10 persen akan digunakan oleh Duta Sentosa Yasa (DSY) untuk modal kerja operasional yang mencakup namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan, biaya logistic dan sebagainya.
“Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham Pemegang saham penjual akan menjadi milik pemegang saham penjual,”
Perseroan tidak akan memperoleh bagian dari hasil penjualan saham oleh pemegang saham penjual dan pemegang saham penjual akan menanggung seluruh biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham itu.
Untuk menggelar IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun setelah IPO, Perseroan menyatakan mulai tahun buku 2025 dan seterusnya, manajemen berkomitmen membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham Perseroan paling sedikit 40 persen dari laba bersih setelah pajak. Syarat dan ketentuan pembagian dividen berdasarkan UU PT.
Hingga Juni 2024, Perseroan mencatat penjualan Rp 3,20 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,66 triliun. Sedangkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 532,15 miliar hingga 30 Juni 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 162,02 miliar.
Advertisement