Tunas Alfin Kembali Catatkan Saham di BEI

PT Tunas Alfin Tbk siap kembali mencatatkan saham pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jan 2014, 15:59 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2014, 15:59 WIB
ihsg-penutupan-131011b.jpg
Produsen kemasan, PT Tunas Alfin Tbk siap kembali mencatatkan saham (relisting) pada perdagangan saham Jumat (16/1/2014).

"Tunas Alfin relisting pada Jumat pekan ini. Mereka telah memberikan penjelasan terkait beberapa pihak (pemegang sahamnya). Dia menyampaikan ada sekitar 800 pihak. Kami menilai perusahaan ini bagus," ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hoesen, Kamis (16/1/2014).

Sebelumnya otoritas pasar modal pernah menyatakan, relisting PT Tunas Alfin tertunda. Hal ini karena perseroan belum dapat melengkapi dokumen persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Dokumen itu berkaitan dengan penjelasan saham terbaru.

Perseroan menetapkan harga penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Rp 395 per saham. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik sekitar 270 juta saham. PT UOB Kay Hian Securities telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk melakukan penawaran saham perdana.

Tunas Alfin pernah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Surabaya pada 12 Februari 2001 dengan saham Tunas Alfin kelas A (TALFA) dan Tunas Alfin Kelas B (TALFB). Saham kelas A memiliki hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sedangkan saham kelas B tidak memiliki hak suara pada RUPS.

Berdasarkan laporan keuangan 2008, jumlah saham kelas A sebanyak 1.350.000.000 lembar dipegang oleh Proentreprise Holding Ltd dan kelas B sebanyak 3.435.000 lembar (dipegang karyawan).

Lalu PT Tunas Alfin delisting (penghapusan pencatatan saham) dari bursa pada 1 Desember 2009 seiring bergabungnya Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya