Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di area positif dengan menguat 3,38% ke level 4.418,75 secara year to date memberikan sentimen positif untuk rata-rata kinerja reksa dana saham pada Januari 2014.
Berdasarkan data Infovesta yang dirilis pada Senin (3/2/2014), indeks Infovesta Equity Fund naik 3,97% pada Januari 2014. Kinerja reksa dana saham ini sedikit lebih tinggi dibandingkan IHSG secara year to date di kisaran 3,38%.
Sementara itu, rata-rata kinerja reksa dana pendapatan tetap masih turun. Indeks Infovesta Fixed Income Fund turun 0,74%. Sedangkan rata-rata kinerja reksa dana campuran naik 1,91% secara year to date.
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menuturkan, kinerja reksa saham bergerak positif dipengaruhi kinerja aset dasarnya yaitu saham dan obligasi. Sejumlah sentimen positif diperkirakan berdampak pada pergerakan saham dan obligasi khususnya data makro ekonomi Indonesia.
"Cadangan devisa membaik, suku bunga yang bertahan di kisaran 7,5%, neraca perdagangan surplus, dan nilai tukar rupiah menguat pada pertengahan bulan Januari menjadi sentimen positif," ujar Viliawati, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Sementara itu, sentimen negatif mulai dari kekhawatiran pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), pengetatan likuiditas China, dan pelemahan nilai tukar negara berkembang menjadi pemberat laju kinerja reksa dana.
Adapun kinerja reksa saham yang melampaui kinerja IHSG secara year to date seperti dikutip dari data Infovesta antara lain reksa dana Ekuitas Prima memberikan imbal hasil sekitar 6,49%, dana pratama ekuitas sebesar 8,66%, NISP Indonesia Sector Leader sebesar 8,97%, dan Pratama Equity sebesar 8,21%.
Selanjutnya ada Pratama Saham dengan memberikan imbal hasil sekitar 8,7%, Simas Saham Unggulan sebesar 6,41%, dan Syailendra Equity Alpha Fund sebesar 6,69%.
Viliawati menilai, pergerakan reksa dana saham masih bisa cenderung fluktuaktif pada semester I 2014. "Rilis data makro ekonomi domestik, kinerja emiten dan sentimen perekonomian global masih mempengaruhi pergerakan reksa dana saham pada semester pertama 2014. Selain itu, faktor pelemahan rupiah juga memberikan sentimen," kata Viliawati.
Menurut proyeksi Infovesta, kinerja year on year reksa dana saham pada akhir Desember 2014 berpeluang memberikan imbal hasil secara rata-rata sekitar 9%-12%. (Ahm)
Berdasarkan data Infovesta yang dirilis pada Senin (3/2/2014), indeks Infovesta Equity Fund naik 3,97% pada Januari 2014. Kinerja reksa dana saham ini sedikit lebih tinggi dibandingkan IHSG secara year to date di kisaran 3,38%.
Sementara itu, rata-rata kinerja reksa dana pendapatan tetap masih turun. Indeks Infovesta Fixed Income Fund turun 0,74%. Sedangkan rata-rata kinerja reksa dana campuran naik 1,91% secara year to date.
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menuturkan, kinerja reksa saham bergerak positif dipengaruhi kinerja aset dasarnya yaitu saham dan obligasi. Sejumlah sentimen positif diperkirakan berdampak pada pergerakan saham dan obligasi khususnya data makro ekonomi Indonesia.
"Cadangan devisa membaik, suku bunga yang bertahan di kisaran 7,5%, neraca perdagangan surplus, dan nilai tukar rupiah menguat pada pertengahan bulan Januari menjadi sentimen positif," ujar Viliawati, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Sementara itu, sentimen negatif mulai dari kekhawatiran pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), pengetatan likuiditas China, dan pelemahan nilai tukar negara berkembang menjadi pemberat laju kinerja reksa dana.
Adapun kinerja reksa saham yang melampaui kinerja IHSG secara year to date seperti dikutip dari data Infovesta antara lain reksa dana Ekuitas Prima memberikan imbal hasil sekitar 6,49%, dana pratama ekuitas sebesar 8,66%, NISP Indonesia Sector Leader sebesar 8,97%, dan Pratama Equity sebesar 8,21%.
Selanjutnya ada Pratama Saham dengan memberikan imbal hasil sekitar 8,7%, Simas Saham Unggulan sebesar 6,41%, dan Syailendra Equity Alpha Fund sebesar 6,69%.
Viliawati menilai, pergerakan reksa dana saham masih bisa cenderung fluktuaktif pada semester I 2014. "Rilis data makro ekonomi domestik, kinerja emiten dan sentimen perekonomian global masih mempengaruhi pergerakan reksa dana saham pada semester pertama 2014. Selain itu, faktor pelemahan rupiah juga memberikan sentimen," kata Viliawati.
Menurut proyeksi Infovesta, kinerja year on year reksa dana saham pada akhir Desember 2014 berpeluang memberikan imbal hasil secara rata-rata sekitar 9%-12%. (Ahm)