Audisi Liga Dangdut Indonesia Gali Bakat Pedangdut Muda Bengkulu

Sebanyak 287 pedangdut usia 15 hingga 25 tahun bertarung memperebutkan 5 tiket untuk lolos ke babak selanjutnya.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 03 Okt 2017, 09:40 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 09:40 WIB
Liga Dangdut Indonesia 2017
Audisi Liga Dangdut Indonesia 2017 di Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Jakarta Ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia (LIDA) mulai digelar pada 1 Oktober 2017 di 3 wilayah, Bengkulu, Gorontalo dan Maluku. Diharapkan cara ini mampu menggali bakat para pedangdut muda masa depan.

Khusus Bengkulu, sebanyak 287 pedangdut usia 15 hingga 25 tahun bertarung memperebutkan 5 tiket untuk lolos ke babak selanjutnya yang akan berkompetisi secara on air dan diseleksi melalui poling SMS. Nantinya didapatkan satu orang wakil mewakili Provinsi Bengkulu untuk diadu kemampuan bernyanyi dengan juara dari 34 provinsi se-Indonesia.

VP Acquisment Indosiar, Sylvia Pontoh mengatakan, sangat banyak potensi dan bakat terpendam yang dimiliki Bengkulu dalam melantunkan lagi dangdut. Apalagi Bengkulu sangat kental dengan budaya Melayu yang menjadi akar musik dangdut. Latar belakang peserta yang ikut audisi juga beragam, para mahasiswa, pelajar, penyanyi muda hingga pengamen jalanan ikut mengadu peruntungan dalam audisi tersebut.

"Peserta yang lolos ke audisi Video Booth, semuanya mampu membawakan irama melayu, ini luar biasa," ungkap Sylvia di Bengkulu, Minggu (1/10/2017)

Liga Dangdut Indonesia ini merupakan program baru Indosiar dan berbeda dengan program sebelumnya yaitu Dangdut Academy yang melakukan audisi di beberapa kota besar saja. Untuk Liga Dangdut Indonesia ini, audisi dilakukan di semua provinsi di Indonesia.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap audisi yang dilakukan pihak Indosiar di Bengkulu. Liga Dangdut Indonesia merupakan audisi pencarian bakat pertama yang dilakukan di daerah ini.

Liga Dangdut Indonesia

Selama ini, para anak muda yang memiliki bakat harus melakukan audisi di wilayah lain, tentu saja sangat sedikit yang bisa mengikutinya. Kendala utama adalah masalah biaya dan waktu yang terbatas.

"Kita dukung penuh, jika memungkinkan dilakukan setiap tahun," ujar Rohidin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya