Liputan6.com, Jakarta - Deddy Corbuzier selama tiga tahun terakhir sedang terlibat dalam sebuah proyek film animasi berjudul Knight Kris. Film tersebut dikatakan Deddy dikhususkan untuk anak-anak yang memang saat ini sangat kurang tontonan untuk seusianya.
Namun, di film ini juga terdapat beberapa adegan kekerasan seperti perkelahian hingga bullying. Bagaimana Deddy Corbuzier menanggapi hal ini?
Advertisement
Baca Juga
"Enggak apa-apa, kalau anak-anak itu dicekik lalu dia gigit itu enggak apa-apa. Karena itu (cara) bela diri. Karena di sini ada kejadian ketika anak itu di-bully. Jadi dia melepaskan diri dengan digigit. Daripada kita ajarkan mereka untuk diam saja saat di-bully sampai mati. Harusnya diajarkan untuk bela diri. Kekerasan pada tempatnya itu baik," kata Deddy Corbuzier di Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017).
Â
Tak Pikirkan Keuntungan
Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa film ini sangat sarat pesan moral, edukasi tentang budaya Indonesia, dan lain-lain.
"Pesan moralnya banyak. Dimulai masuk hutan, bully, anak kecil yang ingin tahu dunia luar, kedekatan kakak dan adik, menyelamatkan orang lain, dan terakhir menyelamatkan orang yang sebelumnya mem-bully-nya. Semua menit demi menit semua pesan moral," kata Deddy Corbuzier.
Soal harapan dan target film ini, Deddy Corbuzier sadar betul ketatnya persaingan dengan film dewasa seperti horor dan komedi yang mendominasi belakangan ini. Untuk itu, Deddy Corbuzier mengaku tak memiliki target khusus.
"Sulit ngelawan film dewasa, film komedi, film horor. Enggak bisa lah untuk melawan film itu. Budget kita berkali-kali lipat untuk itu. Kalau kita ngambil untung kayaknya agak sulit. Kalau ada 10 anak Indonesia yang menonton film ini dan mengubah masa depannya, saya sudah bangga, senang, dan berhasil," kata Deddy Corbuzier.
Advertisement