Antisipasi Altitude Sickness di Himalaya, Donna Agnesia Sangu Obat Pengencer Darah

Pasangan suami istri seleb Donna Agnesia dan Darius Sinathrya baru saja menaklukkan Himalaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 09:30 WIB
Donna Agnesia
Donna Agnesia ungkap arti keluarga baginya. (Syifa Ismalia/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak catatan menarik dari perjalanan pasangan Donna Agnesia dan sang suami, Darius Sinathrya, ke Himalaya belum lama ini. Donna menjelaskan, salah satu hal yang ia antisipasi saat mendaki Himalaya adalah altitude sickness.

Donna Agnesia menyebut altitude sickness ditandai dengan sakit kepala yang teramat sangat karena berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Di atas ketinggian 3.000 meter, kadar oksigen menipis. Misalnya, di dataran rendah porsi oksigen 21 persen. Di Himalaya bisa jadi hanya 13 persen. 

“Akibatnya, kita menghirup udara lebih cepat dan sering untuk memompa lebih banyak oksigen ke otak. Itu yang bikin sakit kepala. Mentor kami, Mas Gareng, sudah tahu bagaimana kondisi di sana,” ujar Donna Agnesia di Jakarta, baru-baru ini.

Saat tiba di kawasan Manali, Donna Agnesia, Darius Sinathrya dan tim naik sepeda motor, membeli tabung oksigen murni, dan sejenis obat pengencer darah. “Kami mengonsumsi sejenis obat pengencer darah yang salah satu efek sampingnya bikin pipis melulu,” ucap ibu tiga anak ini.

 

10 Jam per Hari

Donna Agnesia
Darius Sinathrya dan Donna Agnesia baru saja menyelesaikan touring ke pegunungan Himalaya. (Khema / Liputan6.com)

Petualangan Darius Sinathrya dan Donna Agnesia ke Himalaya merupakan bagian dari misi sosial, Kebaikan Tanpa Batas dari Top 1 Oil Indonesia, untuk membantu pembangunan Sekolah Paud Mentari di Nusa Tenggara Timur. Aksi sosial ini melibatkan tim Himalayan Ridge.

Donna Agnesia mengakui, altitude sickness salah satu tantangan dalam perjalanan menuju Himalaya. “Bahkan dalam kondisi tidur, mau menggeser posisi kepala saja rasanya berat banget. Sehari minimal 7 jam di atas motor maksimal 10 jam per hari,” kata Donna Agnesia.

Relatif Stabil

[Fimela] Donna Agnesia
(Instagram/dagnesia)

Donna Agnesia satu-satunya perempuan dalam tim jelajah Himalaya ini. Sekitar delapan hari menjelajah Himalaya tak membuatnya kapok. Suasana hati Donna Agnesia selama perjaanan relatif stabil. Himalaya menyajikan beragam sensasi.

“Di atas gunung panas banget, matahari terasa terik. Yang bikin saya enggak mau menyerah, misi kebaikan tanpa batas ini. Biasanya saya naik motor bareng Darius cuma ke BSD buat nyari sarapan atau motoran ke Bali. Saya enggak kapok ke Himalaya,” tutur Donna kepada Showbiz Liputan6.com.

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya