Liputan6.com, Jakarta Ine Febriyanti punya cara tersendiri untuk mengenalkan pentingnya lingkungan hidup kepada anak-anak. Apalagi belum lama ini terjadi kebakaran hutan yang membuat polusi udara di berbagai belahan Indonesia. Tak hanya itu, kurangnya kesadaran dalam membuang sampah membuat Ine Febryanti terketuk hatinya untuk mengajarkan akan pentingnya lingkungan.
Bersama anak asuhannya di Huma Rumil, Ine Febriyanti membuat pementasan teater berjudul "Raksasa Kabut dan Paru-Paru Dunia". Dalam pementesan tersebut, menceritakan soal kehancuran ekosistem yang ternyata sangat penting buat kehidupan manusia.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui kisah ini, anak-anak sebagai generasi masa depan mengingatkan kita untuk terus menjaga keseimbangan alam dan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang," ungkap Ine Febriyanti setelah pertunjukan "Raksasa Kabut dan Paru-Paru Dunia" di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).
Sadar Mencintai Lingkungan
Buat Ine Febriyanti yang terpenting bukanlah hasil dari pementasan yang dipentaskan oleh anak didiknya. Namun bagaimana agar anak-anak mencintai lingkungan salah satunya dengan menjaga kebersihan.
"Saya kira ini bukan hasilnya (pementasan) yang penting dari hal ini adalah prosesnya. Anak-anak dididik untuk mulai mulai sadar dalam mencintai lingkungan, misalnya dengan membawa botol minum sendiri dan sebagainya," lanjut Ine.
Advertisement
Didukung Kemendikbud
Beruntungnya, pementasan "Raksasa Kabut dan Paru-Paru Dunia" didukung oleh pemerintah lewat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Program Fasilitas Kegiatan Kesenian (FKK) 2019.
"Ini pementasan yang Luar biasa melalui pesan cerita yang ditampilkan tadi. Bagaimana memelihara dunia bagaimana supaya paru paru dunia bisa bagus," ucap.Direktur Kesenian Kemendikbud RI, Kuat Prihatin.Â
Sarana Pembelajaran
Teater jadi media yang paling mudah bagi anak-anak untuk mengenalkan akan pentingnya lingkungan hidup. Sebab Ine Febriyanti banyak mendapatkan ilmu dari teater.
"Saya memang bikin teater sejak pertama kali. Belajar teater banyak dapat manfaat, kayak sekolah, pengalaman dan ilmu yang saya dapat saya turun kan ke anak-anak yang butuh ruang belajaf untuk seni, karena belajar seni itu adalah belajar kehidupan," kata Ine Febriyanti.
Advertisement
Bukan Perkara Mudah
Meski begitu bukan perkara mudah buat Ine Febriyanti untuk mendidik anak-anak mementaskan sebuah teater. Beruntungnya, ia dibantu oleh beberapa rekannya dalam Huma Rumil.
"Sebenarnya saya sendiri sebagai supir, saya bukan siapa-siapa tapi yang hebat kawan-kawan volunter saya," kata Ine Febriyanti.