Catatan Meiline Tenardi dari Pemutaran Film Dunia Tanpa Luka: Kekerasan Fisik Tak Terjadi Tiba-tiba

Dunia Tanpa Luka dirancang untuk mengedukasi, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan nyata mencegah kekerasan terhadap wanita dan anak.

oleh Wayan Diananto diperbarui 18 Des 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 18 Des 2024, 09:30 WIB
Meiline Tenardi. (Foto: Dok. Tim Meiline Tenardi)
Dunia Tanpa Luka dirancang untuk mengedukasi, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan nyata mencegah kekerasan terhadap wanita dan anak. (Foto: Dok. Tim Meiline Tenardi)

Liputan6.com, Jakarta Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) menggelar program Dunia Tanpa Luka di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Selasa (17/12/2024), untuk memperingati 16 Hari Anti-kekerasan terhadap Perempuan dari 25 November hingga 10 Desember 2024.

Dunia Tanpa Luka dirancang untuk mengedukasi, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan nyata dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Acara ini diawali pemutaran film pendek Dunia Tanpa Luka yang mengisahkan Naya (Rania Putrisari).

Naya menghadapi kekerasan domestik. Film ini melayangkan pesan kuat bahwa setiap wanita berhak untuk bermimpi, bangkit, dan hidup tanpa kekerasan. Selain itu ada gelar wicara bersama Rieke Diah Pitaloka, Ratih Ibrahim, Valentina Sagala, dan Petty S. Fatimah.

Kepada Showbiz Liputan6.com, Founder KPPB sekaligus Ketua Panitia, Meiline Tenardi, mengatakan, salah satu kesulitan dalam mempersiapkan program ini yakni menghadirkan narasumber yang kompeten sekaligus berkualitas.

 

Tantangan Terbesar Adalah

Meiline Tenardi. (Foto: Dok. Tim Meiline Tenardi)
Meiline Tenardi. (Foto: Dok. Tim Meiline Tenardi)

“Untuk menjembatani keinginan KPPB dan masyarakat terkait dengan kekerasan. Narasumbernya orang-orang hebat dan sibuk. Untuk mendapat kepastian mereka butuh perjuangan dan waktu panjang,” kata Meiline Tenardi.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui kesadaran wanita untuk melawan kekerasan termasuk KDRT sudah baik namun masih perlu ditingkatkan. Mengingat, banyak wanita yang tak sadar terkungkung stigma yang mewajarkan terjadinya kekerasan.

Kekerasan Tak Harus Babak Belur

Dunia Tanpa Luka
Suasana konferensi pers program Dunia Tanpa Luka bersama Meiline Tenardi di Taman Ismail Marzuki Jakarta, 17 Desember 2024. (Foto: Dok. Tim Meiline Tenardi)

Faktor norma sosial budaya, pola patriakhi, dan kurang jelinya perempuan mengenali tanda-tanda awal kekerasan juga menjadi faktor penyebab. Meiline Tenardi mencontohkan, kekerasan emosional dan love bombing terlihat simpel tapi sebetulnya mengarah ke kekarasan.

“Orang berpikirnya kekerasan itu pasti korbannya babak belur. Kalau enggak babak belur, belum bisa disebut kekerasan. Kekerasan fisik itu tidak terjadi tiba-tiba. Semuanya berproses dari kekerasan emosional, verbal, lalu ke fisik bahkan kekerasan finansial,” urainya.

 

Kekerasan Tak Kenal Gender

Meiline Tenardi
Pesohor Instagram dengan 50 ribuan pengikut, Meiline Tenardi, berbagi kebahagiaan di bulan suci lewat Beduk Cinta Ramadhan 2024 di Jakarta, Kamis (4/4/2024). (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Meiline Tenardi)

Lewat program Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi mengajak publik lebih peduli kepada sesama seraya mengingatkan bahwa kaum hawa berhak bersuara. Suara mereka layak didengar dan didukung. Ia juga mengingatkan, kekerasan sejatinya tak mengenal gender.

“Program ini dari wanita untuk wanita. Karena kekerasan tak mengenal gender, maka pesan universal ini berlaku untuk siapa saja. Kekerasan dalam bentuk apapun dan kepada siapapun tidak dibenarkan. Itu melanggar nilai dan martabat manusia,” pungkas Meiline Tenardi.

Salah satu momen penting dalam acara ini yakni penandatanganan banner “Stop Kekerasan terhadap Perempuan” oleh narasumber, aktivis, dan pesohor yang peduli isu ini. Banner itu diserahkan secara simbolis oleh Meiline Tenardi kepada perwakilan Pemerintah.

Acara ditutup dengan aksi sosial pembagian 1.500 paket sembako kepada perempuan dari berbagai komunitas sebagai wujud kepedulian KPPB sekaligus mendukung mereka dalam menghadapi hidup yang kian menantang.

 

Infografis KDRT Data Perceraian
Kasus Perceraian karena KDRT. (Abdillah/Liputan6.com).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya