Dalam album kecil Musikimia, Indonesia Adalah..., Fadly, Stephan, Rindra, dan Yoyo memasukkan tiga buah puisi. Hal itu kemudian menjadi sebuah tantangan bagi Musikimia ketika meminta izin kepada si empunya puisi.
"Untuk lagu Merdeka Sampai Mati, kami mengambil puisi karya Widji Tukul yang berjudul Sajak Suara dan Peringatan. Di situ kami dapat kesulitan ketika meminta izin. Karena kami tidak mudah mendapat kontak ahli warisnya," kata Fadly membuka cerita di kantor Sony Music Indonesia, Jakarta, Senin (2/12/2013).
Tak hanya itu, pada lagu Tanah Airku Fadly tertarik mengambil sebuah puisi dari internet yang belum diketahui siapa pembuatnya. Kemudian, setelah ditelurusi, rupanya puisi tersebut milik seorang siswa SMA di Cirebon.
Advertisement
"Cerita menarik, saya lihat di internet entah itu punya siapa. Di puisi itu hanya ada namanya saja, dan akhirnya kami lacak namanya, ketemu di sebuah sekolah di Cirebon. Namanya Haris Rahmat Nugraha, kita minta izin resmi dibawakan ke lagu ini," paparnya.
Hebatnya, Haris tercatat sebagai siswa berprestasi di sekolahnya. Hal ini lah yang kemudian membuat Musikimia bangga dengan bakat yang dimiliki pemuda Cirebon tersebut.
"Ternyata sekolahnya bilang kalau dia itu siswa teladan di sekolahnya. Orangtuanya juga merasa bangga setelah tahu puisi anaknya akan kami bawakan di mini album Musikimia. Tapi kami juga bangga punya anak-anak Indonesia seperti Haris," tuntas Fadly.(Ras/Mer)