Sayuran dan Empon-Empon dari Surabaya Laris Manis di Makkah

Jamaah haji dari Indonesia tak perlu bingung jika kangen masakan Indonesia di Makkah. Saur dan empon-empon diekspor dari Surabaya.

oleh Liputan Enam diperbarui 19 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 18:00 WIB
Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Umat Muslim melaksanakan salat dengan menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)

Liputan6.com, Jakarta - Produk khas Indonesia termasuk makanan ringan, mie instan, hingga bumbu-bumbu dapur banyak dijual bebas di Makkah sehingga jamaah haji tak perlu khawatir dan bisa berbelanja kapan saja saat kangen makanan Indonesia.

Pantauan, Kamis, salah satu tempat yang bisa dikunjungi jamaah untuk bisa mendapatkan produk Indonesia adalah Toko Puncak Sumatera yang terletak di kawasan Khakiyah, Makkah.

Berdasarkan pantauan di toko tersebut, Kamis, tempat itu ramai dikunjungi bukan saja oleh orang Indonesia tapi warga setempat yang ingin berbelanja kebutuhan pokok.

Berbagai ragam bahan makanan dan olahan khas nusantara tersedia di toko tersebut bahkan petugas dan pelayannya bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia meskipun terbatas.

Di tempat itu dijual aneka makanan seperti biskuit, roti, aneka minuman yang tak asing dengan produk-produk dari Indonesia.

Bahkan terdapat juga bahan-bahan pokok makanan seperti sayuran kacang panjang, wortel, dan aneka bumbu mulai dari cabai bawang merah, bawang putih, dan aneka bumbu dapur lainnya.

Tak ketinggalan juga buah-buahan khas Indonesia seperti rambutan, manggis, dan apel juga bisa ditemukan di rak-rak toko Puncak Sumatera.

Para pegawai ini memperkenalkan satu persatu barang-barang yang mereka jual dan terlihat sangat familiar dengan apapun tentang Indonesia.

“Rambutan 12 riyal satu kilo, mangga 25 riyal sekilo, manggis 25 riyal, lengkeng 22 riyal,” kata seorang petugas yang mengaku berasal dari Yaman.

Saat ditanya dari mana barang-barang yang ada di toko itu khususnya sayuran dan empon-empon ia menunjukkan sebuah kardus yang tertulis bahwa produk berasal dari Surabaya, Indonesia.

“Dari Surabaya, Indonesia,” katanya.

Saat musim haji tiba seperti sekarang ini, toko ini hampir dipastikan ramai dengan pembeli dari Indonesia yang masih ingin merasakan cita rasa Indonesia di Mekkah.

Selain musim haji, toko juga ramai dengan pembeli dari masyarakat Indonesia yang bermukim di Arab Saudi beserta para jamaah umrah yang tak pernah sepi berkunjung ke Mekkah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya