Rawan Kebakaran, Pemkab Sidoarjo Ingin Bentuk Forum Penanggulangan Bencana

Pemerintah Kabupaten (PemKab) Sidoarjo mengajak untuk membentuk forum penanggulangan bencana di Sidoarjo. Terkait dengan daerahnya yang acap kali terjadi bencana.

oleh Liputan Enam diperbarui 09 Agu 2019, 11:42 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 11:42 WIB
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bakal mengatasi permasalahan sampah dengan mengubah menjadi energi listrik. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten (PemKab) Sidoarjo, Jawa Timur meminta terbentuknya forum pengurangan risiko bencana yang ada di wilayah setempat. Hal itu dilakukan agar mampu mengurangi terjadinya bencana yang sering kali terjadi di wilayahnya.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menyatakan, saat ini di Sidoarjo potensi kebencanaan cukup tinggi salah satu peristiwa kebakaran. Oleh karena itu, dia bersama pemerintah Sidoarjo mengajak untuk membentuk forum pengurangan risiko.

Beberapa waktu lalu, pihaknya sempat kunjungan kerja ke Finlandia. Di sana, ia melihat produksi alat pemadam api yang memiliki ketinggian sampai dengan 40 lantai.

"Sidoarjo harus punya alat untuk pemadaman itu untuk membantu pemadaman api di Sidoarjo," ujar dia, seperti dikutip Antara, di tulis Jumat (9/8/2019).

Ia menuturkan, dalam forum tersebut nantinya juga disepakati ada model penanganan bencana yang berlangsung secara gotong royong. Agar kelak pelaksanaan penanganan tersebut bisa berjalan maksimal.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sidoarjo, Dwijo Prawito menerangkan, rapat koordinasi sinergitas pentahelix dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sidoarjo ini mesti dilakukan.

Mengingat kondisi Sidoarjo yang memiliki risiko bencana cukup tinggi. Bencana itu seperti ancaman banjir, dan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi kebakaran dan rusaknya lingkungan.

Dia menambahkan, dampak bencana akan merusak bangunan yang multisektoral hingga penanganan masyarakat lintas sektoral. Kegiatan tersebut di ikuti oleh akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah dan media.

“Kolaborasi semua elemen itu  memang di perlukan untuk menangani permasalahan bencana yang lebih komprehensif,” katanya.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara) 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pemkab Sidoarjo Bakal Pasang Jaring di Batas Desa yang Dekat Aliran Sungai

Sungai Citarum
Warga menggunakan perahu untuk memilah sampah plastik di aliran Sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019). Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk membersihkan sungai yang menyandang predikat salah satu tempat paling tercemar di dunia ini. (Timur Matahari/AFP)

Sebelumnya, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menuturkan, di masing-masing batas desa yang teraliri aliran sungai dapat dipasang jaring untuk menghalau sampah.

"Karena kalau sampah itu terus dibiarkan, kasihan nantinya masyarakat yang ada di muara sungai,” ujar dia seperti dilansir Antara, Rabu, 7 Agustus 2019.

Pernyataan ini mengingat banyaknya sampah rumah tangga yang ada di dalam aliran Sungai Gedangan Sidoarjo. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur pun menggunakan alat berat backhoe untuk mengoptimalkan pembersihan Sungai Gedangan itu.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Fery Prasetio menuturkan, selain alat berat pihaknya juga mengerahkan tujuh unit truk yang digunakan untuk mengangkut sampah itu.

"Kami akan terus berupaya untuk membersihkan sampah di dalam sungai ini,” ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah warga Sidoarjo mengeluhkan banyaknya sampah rumah tangga yang ada di dalam Sungai Gedangan karena bisa hambat laju air.

"Terlebih sungai ini digunakan untuk mengairi tamba. Kami yang menggunakan air di hulu sungai yang sangat dirugikan kalau air sungainya tercemar," ujar Petani Tambak Khumaidi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya