Siswa SD di Jember Gelar Doa Bersama untuk BJ Habibie

BJ Habibie dikenal sebagai cendikiawan muslim, mengembangkan pesawat terbang di Indonesia.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Sep 2019, 14:10 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2019, 14:10 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Guru dan pelajar SDN 01 Tegal Rejo kecamatan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur gelar doa bersama untuk BJ Habibie (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember - Kepergian  Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia, juga menyisakan duka yang mendalam Bagi Guru dan pelajar SDN 01 Tegal Rejo kecamatan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur.

Sebab, selain dikenal sebagai Presiden, pria yang tutup usia pada usia 83 tahun ini, menjadi idola guru dan pelajar. BJ Habibie dikenal sebagai cendikiawan muslim, mengembangkan pesawat terbang di Indonesia.

Pantauan Liputan6.com, Sekolah Dasar Negeri, yang terletak dipinggir jalan Provinsi Jember-Banyuwangi, Desa Tegal Rejo Kecamatan Mayang menggelar kegiatan yang tidak seperti biasanya. Ratusan Siswa, yang biasa melakukan senam pagi, sebelum masuk sekolah, namun tidak dengan pagi ini. Seorang guru memandu siswanya, supaya duduk tertip di halaman sekolah. 

"Kami turut berduka, atas meninggalnya Presiden ke-3, Bapak BJ Habibi. Karena itu, mari kita melakukan tahlil dan doa bersama, Semoga semua amal baik beliau diterima Allah SWT," kata Samsul Arifin, salah seorang Guru SDN 01 Tegal Rejo, di hadapan siswanya, Kamis (12/9/2019). 

Kemudian guru SDN 01 Tegal Rejo memimpin bacaan tawasul Fatihah dan bacaan dzikir kalimatun thoyibah, tahlil (membaca laailaha illaallah), diakhiri dengan doa.

Tahlil dan doa bersama ini, diikuti dewan guru dan seluruh siswa sehingga bacaan dzikir dan tahlil, menggema di halaman sekolah, yang tertetak di sebelah timur Polsek Mayang Kepolisian Resort Jember.

"Kita merasa kehilangan, bapak bangsa Indonesia, yang menorehkan prestasi yang mendunia. Semoga anak - anak bisa mengambil teladan beliu, untuk terus berprestasi," ucap Samsul usai memimpin tahlil dan doa bersama. 

BJ Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, dalam usia 83 tahun, Rabu 11 September 2019. Kabar kepergian untuk selamanya,  disampaikan oleh putranya, Thareq Habibie. Pria kelahiran Pare - Pare, Sulawesi Selatan ini bukan hanya dikenal sebagai mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Presiden.

BJ Habibie pernah menempuh pendidikan dan berkarier di Jerman, sebelum kembali ke Indonesia untuk merintis pembuatan pesawat terbang di negeri ini. Selain itu, beliau dikenal memiliki Kecerdasan luar biasa. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Pasang Bendera Setengah Tiang

Gubernur Khofifah Minta Program Pengentasan Kemiskinan Lebih Inovatif
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jawa Timur mengibarkan bendera setengah tiang atas meninggalnya Presiden ke-3 BJ Habibie pada Rabu, 11 September 2019.

"Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 kami menginstruksikan kepada seluruh instansi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari berturut-turut mulai besok," ujar Khofifah, Rabu (11/9/2019).

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk doa bersama. Khofifah menuturkan, dirinya juga akan hadir dalam prosesi pemakaman BJ Habibie di Taman Makam Nasional utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta pada Kamis 12 September 2019.

"InsyaAllah saya hadir. Besok subuh (Kamis-red) terbang ke Jakarta setelah mengikuti shalat ghaib di Masjid Al Akbar, Surabaya. Saya juga mengajak masyarakat ikut mendoakan beliau dan bagi yang beragama Islam melaksanakan shalat ghaib," ujar dia.

Khofifah mengatakan, BJ Habibie merupakan sosok yang sangat menginspirasi generasi muda Indonesia terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karier cemerlang BJ Habibie, menurut dia juga memotivasi banyak anak muda Indonesia untuk terus berprestasi untuk kemajuan bangsa. Habibie dianggap mengenalkan paradigm pendidikan yang berpengaruh luas yaitu pentingnya iman dan takwa serta ilmu dan teknologi.

"Saya termasuk orang yang sangat mengagumi beliau dan menjadikan salah satu referensi teladan.  Beliau juga terkenal sebagai sosok romantis dan penuh cinta," ujar dia.

Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia pada Rabu 11 September 2019. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Informasi mengenai  BJ Habibie meninggal dunia disampaikan putra Habibie, Thareq Kemal. Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya