PT PAL Bikin Pembangkit Listrik Terapung untuk Indonesia Timur, Ini Keunggulannya

PT Indonesia Power memesan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung kepada PT PAL Indonesia.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Feb 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 00:00 WIB
Pembangkit Listrik Terapung
PT Indonesia Power memesan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung kepada PT PAL Indonesia. (dok.)

Liputan6.com, Surabaya PT Indonesia Power memesan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung kepada PT PAL Indonesia. BMPP berkapasitas 150 MW ini terbagi menjadi tiga unit, yakni dua unit berdaya 60 MW akan ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan satu unit berdaya 30 MW akan diletakkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

BMPP 60MW memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF. Sementara, BMPP 30 MW memiliki memiliki panjang 54 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 3 x Dual Fuel Engine 20V34DF. 

“Keberadaannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atau mengganti pembangkit listrik terapung di beberapa wilayah Indonesia,” ujar Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan Perbaikan PT PAL Indonesia, dalam dalam steel first cutting BMPP, Rabu (26/2/2020).

Keunggulan dari Dual Fuel BMPP ini antara lain, memiliki dimensi yang compact dan sarat barge rendah sehingga cocok untuk daerah terpencil. BMPP ini juga memiliki keunggulan fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, dapat dioperasikan dengan mode BBM atau diesel atau mode gas tanpa perlu mematikan pembangkit dan tanpa kedip,

Heat Rate dan Spesific Fuel Consumption (SFC) pembangkit listrik terapung ini juga sangat efisien serta mampu dioperasikan secara terus-menerus tanpa docking repair selama 20 tahun.

Sutrisno menuturkan proyek yang merupakan bagian dari Program Elektrifikasi Nasional 35.000 MW ini ditargetkan selesai pada Januari 2021.

Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power Adi Supriono mengungkapkan alasan penempatan pembangkit listrik terapung di wilayah Indonesia Timur karena kawasan itu memiliki potensi ekonomi yang tinggi serta secara geografis berdekatan dengan wilayah berpotensi rawan bencana.

Kehadiran pembangkit listrik terapung ini diproyeksikan bisa mengatasi masalah listrik di daerah terpencil, terutama ketika terjadi bencana sebab BMPP bisa dipindah dengan cepat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya