Warga Surabaya Berstatus Orang Tanpa Gejala Alami Lompatan Berpotensi COVID-19

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengimbau warga Surabaya untuk jaga stamina tubuh,

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 21:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan, warga yang status orang tanpa gejala (OTG) berpotensi lebih tinggi terkonfirmasi atau positif Corona COVID-19.

"Jika dibandingkan dengan ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pemeriksaan), OTG memang jauh lebih tinggi, karena kalau yang ODP dan PDP itu sudah dalam pengawasan dan perawatan," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  (Risma) di Dapur Umum, Balai Kota Surabaya, Kamis (16/4/2020).

Dia menuturkan, berdasarkan data milik Pemerintah Kota Surabaya, sebagian besar warga Kota Pahlawan yang statusnya sebagai OTG mengalami lompatan lebih tinggi terkonfirmasi atau positif COVID-19. 

Sebab, lanjut dia, OTG ini seolah-olah badan sehat dan tidak mengalami gejala COVID-19 apapun. Kondisi itulah yang sebenarnya dapat menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. 

Untuk itu, lanjut dia, sesuai anjuran dokter pihaknya meminta agar warga selalu menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi air hangat. "Sesuai saran dokter bahwa kita selalu harus minum air hangat dan kita jaga tubuh agar selalu fit staminanya," ujar dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pesan Risma

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Oleh karena itu, Risma bersama jajarannya sejak beberapa waktu lalu bersama-sama membuat minuman tradisional pokak dan merebus telur di dapur umum.

Selama ini, minuman tradisional dan telur rebus itu dibagi-bagikan kepada warga yang statusnya ODP, PDP, dan OTG setiap hari tanpa terkecuali dengan harapan stamina tubuh mereka semakin kuat untuk menghadapi virus baru ini. 

"Minuman pokak ini berbahan dasar jahe, sereh, kapulaga, kayu manis. Rasanya enak manis, sedikit pedas dari jahenya. Ini kita masak selama 3 jam. Telurnya kalau kolesterol bisa dimakan putih telurnya saja," ujar dia.  

Selain itu, Risma juga terus berpesan agar warga mentaati phsycal distancing atau jaga jarak fisik. Apalagi jika di dalam suatu  rumah, terdapat salah satu anggota keluarga yang berstatus sebagai positif, maka seluruh anggota keluarga yang berada di rumah tersebut masuk dalam kategori ODP, PDP dan OTG.  

"Jangan lupa menggunakan masker, jaga kebersihan terus menerus dan gunakan kebutuhan pribadi. Jangan digunakan bersama-sama. Mari bersama-sama mencegah penularan COVID-19 ini," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya