Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil Imran, yang dilantik di tengah pandemi COVID-19 dan baru sepekan menjabat langsung bergegas untuk memaksimalkan pencegahan dan penularan COVID-19 di wilayahnya.
"Displin adalah vaksin dan obat virus corona,” tutur Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran saat berbincang dengan media, Sabtu (16/5/2020).
Menurut Fadil, seluruh jajaran Polda Jatim segera menggelorakan agar semua warga Jawa Timur disiplin menaati kebijakan dan imbauan yang disampaikan pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), larangan mudik dan menggunakan masker serta stay at home, mencuci tangan dengan sabun akan efektif memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19, apabila dilaksanakan dengan penuh displin.
Fadil menuturkan, upaya tersebut telah disusun lewat program Kampung Tangguh Berbasis POP (Problem Oriented Policing). Upaya ini merupakan edukasi yang diawali dengan sosialisasi untuk membangun pemahaman dan komitmen sehingga ada partisipasi atas dasar kesadaran bersama.
"Ayo kerja bersama untuk menjaga Jawa Timur supaya aman dan bebas corona,” kata Irjen Fadil.
Fadil memastikan seluruh jajarannya bekerja keras untuk memaksimalkan dukungan agar upaya memutus rantai penyebaran dan penularan COVID-19 lebih efektif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kasus Positif Corona COVID-19 di Jatim pada 15 Mei 2020
Sebelumnya, jumlah kasus Corona COVID-19 terus meningkat di Jawa Timur (Jatim). Pada hari ini tercatat ada penambahan 64 orang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga totalnya menjadi 1.921 kasus.
"Hari ini tambahan yang positif ada 64, sehingga total ada 1.921 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim. Dari jumlah itu, ada sebanyak 1.434 pasien atau 74,65 persen masih dirawat," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 15 Mei 2020.
Adapun 64 kasus tambahan itu tersebar di 13 kabupaten/kota. Surabaya masih menjadi daerah penyumbang kasus Corona COVID-19 dengan tambahan terbanyak, yakni 24 kasus.
Kemudian Kabupaten Kediri 14 kasus, Bojonegoro tujuh kasus, Kabupaten Madiun enam kasus, dan dua kasus masing-masing di Kota Kediri, Kabupaten Probolinggo, Bangkalan, dan Jombang.
Lalu sebanyak satu kasus Corona COVID-19 masing-masing di Kabupaten Malang, Sidoarjo, Gresik, Jember, dan Ponorogo. Dari jumlah itu, secara total kasus di Surabaya tertinggi, yaitu sebanyak 945 kasus, di bawahnya ada Sidoarjo 236 kasus, Lamongan 64 kasus, Magetan 53 kasus, dan Kabupaten Malang 51 kasus.
Advertisement