Pasien Positif Corona COVID-19 di Jawa Timur Tembus 18.000 Orang

Ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 204 orang di Jawa Timur pada Sabtu, 18 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 17:15 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur mencatatkan pasien sembuh dari Corona COVID-19 naik signifikan pada Sabtu, 18 Juli 2020. Ada tambahan pasien sembuh dari COVID-19 yang mencapai 555 orang.

Meski demikian, tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 204 orang membuat Jawa Timur masih mencatatkan kasus positif terbanyak di Indonesia. Demikian juga dengan angka kematian karena COVID-19. Tercatat total pasien meninggal karena Corona COVID-19 mencapai 1.349 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan dilakukan mencapai 25.552 spesimen sehingga total pemeriksaan 1.201.014 spesimen. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan kasus konfirmasi positif 1.752 orang sehingga total 84.882 orang.

Yurianto menuturkan, dilihat dari sebarannya, DKI Jakarta mencatatkan kasus baru COVID-19 sebanyak 346 orang dan melaporkan 124 orang sembuh. Kemudian Jawa Tengah melaporkan kasus baru 266 orang dan sembuh 235 orang.

"Jawa Timur melaporkan kasus baru 204 orang dan kasus sembuh 555 orang," ujar dia, Sabtu, (18/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 18 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, tambahan pasien sebanyak 204 orang sehingga membuat total pasien positif COVID-19 sentuh 18.033 orang di Jawa Timur. Angka ini termasuk tertinggi di Indonesia. Setelah itu disusul DKI Jakarta sebanyak 16.236 orang dan Sulawesi Selatan sebanyak 7.881 orang.

Kabar baiknya, tambahan pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 555 orang sehingga menjadi 8.868 orang di Jawa Timur. Tambahan pasien sembuh itu termasuk rekor terbanyak. Sebelumnya angka pasien sembuh dari COVID-19 secara harian sebanyak 521 orang.

Meski demikian, angka kematian karena COVID-19 di Jawa Timur masih tinggi. Ada tambahan pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak 11 orang menjadi 1.349 orang di Jawa Timur. Angka ini termasuk tertinggi di Indonesia. Menyusul DKI Jakarta sebanyak 727 orang dan Jawa Tengah sebanyak 300 orang.

Kemudian pasien baru Corona COVID-19 terbanyak lainnya di Sulawesi Selatan sebanyak 168 orang dan kasus sembuh 81 orang, Sumatera Utara melaporkan kasus baru 147 orang dan sembuh sebanyak 34 orang, Kalimantan Selatan mencatat 107 kasus baru dan 88 sembuh.

"17 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10 dan lima provinsi tanpa penambahan kasus," ujar dia.

Ia menambahkan, provinsi yang melaporkan tanpa penambahan kasus antara lain Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara.

Pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 1.434 orang sehingga total menjadi 43.268 orang. Di satu sisi, kasus meninggal sebanyak 59 orang sehingga total 4.016 orang. "Kasus suspek kita pantau 37.593 orang. Ada 464 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pakai Masker dan Jaga Jarak

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Yurianto menuturkan, pasien konfirmasi positif tanpa gejala tidak akan dirawat di rumah sakit karena memang tidak ada indikasi dan gejala untuk dirawat di rumah sakit. Kasus konfirmasi tanpa gejala ini pun menjadi perhatian.

Beberapa daerah buat isolasi secara kelompok dengan pengawasan ketat. Menurut Yurianto, hal ini dilakukan karena dikuatirkan menjadi sumber penularan.

Akan tetapi, ada beberapa daerah berikan kebebasan isolasi secara mandiri masih ada kemungkinan belum terdeteksi konfirmasi positif tanpa gejala. Oleh karena itu, ia menuturkan penelusuran kontak dekat dengan kasus positif jadi penting.

"Dinas kesehatan daerah dan puskemas upaya melakukan tracing secara agresif diharapkan identifikasi kontak dekat secara masif dan masih lakukan pemeriksaan dengan real time pcr tujuan apakah jadi sumber penularan untuk yang lain," kata dia.

Ia mengingatkan juga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker, hindari kerumunan.

"Beberapa saat lagi umat Muslim akan adakan hari raya Idul Adha, patuhi protokol kesehatan, tak buat khusus, jaga jarak, memakai masker, hindari kerumunan, cuci tangan dan harus kita patuhi untuk kendalikan COVID-19, kita lakukan bersama, kita pasti bisa melakukannya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya