Terdampak Gempa Malang, Sejumlah Rumah di Turen Rusak  

Ma’muri mengatakan bahwa informasi yang diterima BMKG Stasiun Geofisika Malang tersebut akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2021, 16:38 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2021, 16:31 WIB
[Bintang] Gempa Malang Tidak Terkait dengan Gempa Lombok
Gempa berkekuatan 5,2 SR guncang Malang, Jawa Timur pada Rabu, 8 Agustus 2018. (Ilustrasi: iStockphoto)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang Ma’muri mengatakan, pihaknya menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

"Sementara ini kami masih mendata informasi, ada laporan beberapa rumah retak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dan di Lumajang,” kata Mamuri, di Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021) seperti dikutip dari Antara.

Ma’muri mengatakan bahwa informasi yang diterima BMKG Stasiun Geofisika Malang tersebut akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

“Informasi tersebut kami koordinasikan dengan BPBD Kabupaten Malang, terkait kerusakan yang terjadi,” kata Ma’muri.

Ma’muri menambahkan gempa dengan magnitudo 6,7 tersebut terjadi pada kedalaman 25 kilometer. Gempa tersebut masuk dalam kategori gempa dangkal, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Ini termasuk gempa dangkal, karena sedalam 25 kilometer. Dengan magnitudo di bawah tujuh, tidak berpotensi tsunami,” kata Ma’muri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Magnitudo 6,7

Berdasarkan laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi terjadi di 90 kilometer barat data Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan kedalaman 25 kilometer.

Gempa terjadi pada koordinat 8.95 Lintang Selatan (LS), 112.48 Bujur Timur (BT), tersebut terjadi selama 37 detik. BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Jawa Timur tersebut, tidak berpotensi tsunami. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya