Liputan6.com, Surabaya- Kota Surabaya dikenal memiliki kuliner yang khas dan unik. Salah satunya kuliner Surabaya berbahan dasar petis sebagai pelengkap. Petis merupakan hasil dari olahan ikan, kupang maupun udang yang dimasak hingga kadar airnya habis dan berbentuk seperti pasta.
Dalam proses pembuatan petis biasanya ditambahkan garam dan karamel yang terbuat dari gula merah, sehingga petis berwarna cokelat kehitaman dengan cita rasa asin dan sedikit manis. Meskipun petis memiliki aroma yang menyengat namun bagi sebagian penikmatnya petis meruapakan bahan makanan yang nikmat.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 4 kuliner unik khas Surabaya yang menggunakan olahan petis.
Advertisement
1. Lontong kupang
Kupang merupakan kerang kecil yang memiliki warna putih. Kupang mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh seperti Fe (zat besi) dan Zn (zinc/seng). Zat besi diperlukan tubuh untuk membentuk sel-sel darah merah. Sedangkan zinc adalah komponen penting beberapa enzim bagi sistem metabolisme tubuh.
Baca Juga
Di dalam kupang juga terdapat asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme kolesterol. Kandungan protein dalam kupang juga cukup tinggi sebagai sumber protein hewani.
Di Surabaya, kupang diolah menjadi kuliner favorit, yakni lontong kupang. Lontong kupang merupakan kupang rebus yang ditambah bahan lain seperti tahu, lentho, dan juga irisan lontong. Kuahnya cokelat karena memang ada petis di dalamnya.
Biasanya, kuliner ini ini disantap dengan es kelapa muda. Es kelapa muda merupakan minuman yang wajib dihidangkan bersama kuliner ini, mengingat kupang sebagai hewan laut rawan menyebabkan alergi hingga keracunan, sehingga es kelapa muda berfungsi untuk menetralkan racun yang terdapat di kupang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Lontong Balap
2. Lontong balap
Lontong balap khas Surabaya memiliki banyak penggemar. Kuliner ini nikmat disantap selagi masih hangat. Biasanya dalam seporsi lontong balap akan ada potongan lontong, taoge, remahan lentho, dan tahu goreng.
Satu lagi rahasia kelezatan dari lontong balap ini yakni sambal petisnya yang nendang. Di beberapa tempat, biasanya lontong balap juga dilengkapi dengan sate kerang.Cita rasa lontong balap terasa sangat menyegarkan dengan perpaduan rasa manis, asin, dan gurih.
Kuah lontong balap bening tak bersantan, sehingga rasanya ringan saat dimakan. Setiap penjual lontong balap mempunyai ciri khasnya masing-masing, tergantung bumbu, kuah, dan lentho.
Tak hanya sebagai bahan terpenting, membuat lentho juga cukup rumit. Sebelum digoreng, lentho dibuat dari kacang yang direndam semalaman, lalu dibersihkan dan ditumbuk. Setelah itu, lentho dibumbui garam, kencur, daun jeruk, bawang putih, bawang merah, dan ketumbar.
Lontong balap memiliki beberapa sejarah yang unik. Konon para penjual lontong balap harus adu cepat untuk sampai ke tempat tujuan dan mendapatkan pembeli. Versi lainnya menyebutkan, dahulu lontong balap tidak dijual dengan gerobak dorong, melainkan memakai gentong berukuran besar dan berat untuk menampung kuah dan bahan-bahan lain. Karena gentong itu berat, penjualnya harus berjalan cepat seperti orang balapan.
Advertisement
Pecel Semanggi
3. Rujak cingur
Rujak yang berasal dari Surabaya ini memanfaatkan petis sebagai bumbunya. Cingur sendiri merupakan bagian dari mulut sapi yang lunak kemudian direbus. Biasanya dalam seporsi rujak cingur akan ada timun, bengkuang, mangga muda, nanas, lalu ditambah dengan irisan tahu tempe, taoge, kangkung, kacang panjang, dan lontong.
Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan bumbu yang terbuat dari petis udang, kacang tanah, bawang goreng, dan beberapa bahan lainnya. Cita rasa rujak cingur gabungan dari manis, pedas, gurih, juga asin dan segar yang berasal dari seluruh bahan yang menyatu lengkap dalam satu piring. Aroma khas sayur dan buah yang segar, berpadu dengan gurih dari cingur dan petis serta kacang.
4. Pecel semanggi
Kuliner ini terbuat dari daun semanggi yang diolah menjadi makanan enak yang wajib dikonsumsi ketika sedang berada di Surabaya. Pecel semanggi khas Surabaya ini terdiri dari daun semanggi, taoge atau kecambah, kangkung, kerupuk uli, dan bumbunya yang berbahan dasar ketela yang dipadukan dengan sambal. Makanan ini biasa disajikan dengan alas daun pisang.
Mengutip berbagai sumber, setiap daerah di Jawa Timur memang mengenal kuliner pecel semanggi, namun sambalnya mempunyai cita rasa yang berbeda. Sambal pecel semanggi dari Surabaya lebih manis ketimbang sambal pecel smanggi dari Pasuruan.
Kendati demikian, saat ini tidak begitu mudah menemukan pecel semanggi khas Surabaya. Tidak semua orang tahu dan mengenal makanan ini karena permintaannya sedikit. Alhasil, jarang ada pedagang yang menjual pecel semanggi ini.
(Tifani)