Upaya Tingkatkan Produksi Tambak Udang dengan Aplikasi Aquatech

Selain dari tolak ukur itu, DELOS dalam pengaplikasiannya mampu mengukur seberapa besar pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2022, 07:02 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 00:51 WIB
Penggunaan teknologi disebut bisa menaikkan produksi tambak udang. (Istimewa)
Penggunaan teknologi disebut bisa menaikkan produksi tambak udang. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya Kehadiran teknologi aplikasi aquatech di Indonesia memang tak seramai industri fintech yang sedang berkembang pesat saat ini. Namun, kehadiran teknologi ini diyakini bisa meningkatkan produksi sektor perairan, seperti tambak.

Salah satu startup aquatech di Indonesia yang “meniti karir” dari awal adalah DELOS. Aplikasi ini terlahir dari perjalanan panjang sebuah tambak udang konvesional bernama Dewi Laut Aquaculture (DLA) di Garut.

CEO DELOS, Guntur Mallarangeng mengatakan, dengan keterlibatan pihaknya mampu membuat hasil panen tambak udang Dewi Laut Aquaculture (DLA) naik signifikan.

“Kami berhasil memaksimalkan budidaya, dengan tebaran 180 ekor per meter persegi, rasio konversi pakan dibawah 1.5 dan survival rate diatas 85%, yang akhirnya kami dapat melebihi 40 ton per hektar dengan lama budidaya 90 hari," ujarnya, Jumat (7/1/2022).

Selain dari tolak ukur itu, DELOS dalam pengaplikasiannya mampu mengukur seberapa besar pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak.

Harapannya, pada hasil akhirnya mampu mendapatkan nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang baik di bawah 1.5. Jika demikian, udang akan tumbuh sesuai dengan bobot yang ditargetkan di awal oleh petambak. 

“Jika tambak-tambak udang bisa menerapkan sains, teknologi, dan operasional yang terbaru dan terbarukan, maka produktivitas per hektar para pelaku budidaya akan menjadi lebih kompetitif di ajang global,” ujar Guntur.

Guntur menyatakan, dalam waktu dekat ini, biasanya petambak udang akan memasuki masa panen parsial. Pada tahap, pihaknya akan memberikan rekomendasi tentang kondisi air tambak kepada para mitra.

 

Sebagai Konsultan

Budidaya udang dengan penerapan teknologinya tentunya bukanlah hal yang mudah. Sangat perlu bagi petambak menyesuaikan mind set dengan aplikasi tersebut. Sebab, bukan berarti ketika DELOS diaplikasikan ke dalam tambak udang konvensional, tidak serta-merta langsung berhasil.

“Kita memiliki peran sebagai konsultan ahli yang akan mendampingi petambak dalam berbagai situasi.  Lazimnya sebuah tambak udang umumnya, terkadang ada kalanya muncul kondisi krisis atau masalah terjadi. Di saat itulah, kita mengeluarkan rekomendasi yang harus dijalankan,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya