Dispendik Surabaya: PTM 100 Persen Diikuti 661 Sekolah Tingkat SD dan SMP

Terkait evaluasi PTM 100 persen, Yusuf mengaku akan segera koordinasi dengan Dinkes dan Pakar Epidemiologi, terkait perkembangan PTM 100 persen.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Jan 2022, 05:07 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 05:07 WIB
FOTO: Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, PTM 100 persen di Kota Surabaya mendapat persetujuan dari wali murid atau orangtua siswa, dan diikuti total 661 sekolah. Yakin 285 SD Negeri dan 376 SD Swasta.

"Untuk tingkat SMP, ada sebanyak 331 sekolah dengan 63 SMP Negeri dan 268 SMP Swasta," jelas Yusuf, Rabu (12/1/2021).

Sedangkan untuk tingkat SD, Yusuf menerangkan, PTM 100 persen belum bisa dilaksanakan secara penuh, karena masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun. Ditambah, adanya penyesuaian terhadap siswa yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Sedangkan untuk swab test acak atau sampling itu mengikuti kondisi dan akan didampingi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Minimal nanti dilakukan per wilayah, untuk pelaksanaanya akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan Dinkes," terang dia.

Pada pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya, Yusuf mengaku akan tetap melakukan pengawasan dan antisipasi di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah meminta peran dari para tenaga pengajar, untuk memperhatikan dan memahami kondisi setiap siswanya.

"Anak itu terlihat dari perilakunya setiap hari, contohnya biasanya lincah tapi kok tidak lincah. Jadi terlihat dari kondisi fisik tersebut, maka guru harus mengetahui hal itu," kata dia.

 


Evaluasi

Yusuf meminta kepada setiap sekolah untuk membuat suasana proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Seperti dengan memberikan relaksasi kepada para siswa.

"Untuk SD dan SMP bisa relaksasi dalam bentuk yang lainnya, misalnya senam. Karena relaksasi itu harus menyenangkan" ungkap dia.

Terkait evaluasi PTM 100 persen, Yusuf mengatakan akan segera rapat koordinasi dengan Dinkes dan Pakar Epidemiologi, terkait perkembangan PTM 100 persen.

"Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk anak-anak di Kota Surabaya," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya