Liputan6.com, Madiun - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat luas tanam buah melon di wilayahnya meningkat seiring dengan keuntungan yang diperoleh petani dari komoditas hortikultura tersebut.
"Saat ini, total lahan budi daya buah melon di Kabupaten Madiun mencapai 24 hektare," ujar Kepala Disperta Kabupaten Madiun Sumanto di Madiun, dilansir dari Antara, Sabtu (24/6/2023).
Baca Juga
Menurut dia, luasan lahan tanam melon tersebut naik dua kali lipat dari tahun lalu. Minat bercocok tanam buah melon di Kabupaten Madiun terdongkrak sejalan dengan keuntungan yang diperoleh petani.
Advertisement
Selain itu, tanaman melon cocok dengan musim kemarau, tidak membutuhkan banyak air, dan hasilnya memuaskan.
Data dinas setempat mencatat, luas tanam melon di Kabupaten Madiun pada 2022 mencapai 12 hektare. Luasan tersebut naik dua kali lipat di Mei 2023 yang mencapai 24 hektare.
Pihaknya sangat mendukung para petani di wilayah Kabupaten Madiun melakukan diversifikasi budi daya penanaman lahan.
Memasuki musim kemarau, Dinas Pertanian juga mendorong petani setempat berinovasi melakukan penanaman tanaman hortikultura, perkebunan, dan palawija selain padi.
Adapun, sentra budi daya buah melon di Kabupaten Madiun terdapat di Kecamatan Balerejo dan Geger.
Sesuai data petani, dari 10 ribu tanaman melon, biasanya dapat menghasilkan 30 ton melon yang dipanen dua hingga tiga bulan sekali. Untuk harga mencapai kisaran RP5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.
Hasil panen petani melon di Kabupaten Madiun selain untuk memenuhi kebutuhan warga Madiun, juga dikirim ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.