Gus Yahya Minta Pemuka Agama Dunia Serukan Penghentian Serangan ke Jalur Gaza: Jangan Memperalat Agama untuk Menindas

PBNU mengajak seluruh warga menggalang dana kemanusiaan untuk membantu warga Palestina termasuk menyisihkan infaq Jumat besok.

oleh Erik Erfinanto diperbarui 01 Nov 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 12:00 WIB
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf (GUs Yahya). (Foto: NU Online)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf (GUs Yahya). (Foto: NU Online)

Liputan6.com, Surabaya - Perang antara kelompok Hamas dan Israel terus berkecamuk di Jalur Gaza Palestina. Lagi-lagi, warga sipil menjadi korban, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan perempuan.

Blokade Israel di Jalur Gaza membuat suplai logistik terganggu, sehingga lebih dari 2 juta penduduk kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan hingga energi. Kondisi ini menjadi sorotan utama organisasi dunia, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam pernyataan sikap resmi PBNU menyatakan, tindakan memperalat agama sebagai legitimasi penindasan harus segera dihentikan.

"Menyerukan dihentikannya tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda," ujar Gus Yahya di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Bagi Gus Yahya, menggunakan agama sebagai alat penindasan ini terjadi di banyak peristiwa di berbagai belahan dunia, tidak hanya dalam konflik Israel-Palestina saja. Agama kerap dijadikan alat untuk menghancurkan kelompok yang bersebarangan demi meraih kepentingan.

"Ini kita saksikan terjadi dalam dinamika pertarungan yang sedang berlangsung di Tanah Alquds, antara Israel dan Palestina. Tapi kita saksikan ini juga terjadi di belahan dunia lain dan kita sudah bersama-sama menyaksikan bahaya atau bencana yang diakibatkan oleh perilaku tindakan semacam itu, yaitu tindakan menggunakan agama untuk menghancurkan kelompok berbeda," kata kiai dari Rembang ini.

Gus Yahya juga meminta para pemuka agama di dunia agar segera menyerukan penghentian konflik yang terjadi di Jalur Gaza antara Palestina dengan Israel. Baginya pemuka agama harus bersatu menyelesaikan konflik yang usianya hampir seabad ini.

"Menyerukan konsolidasi komunitas agama, terutama kewenangan keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia atas nama kemanusiaan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama menghapuskan lingkaran setan dari kebencian kekerasan dan ketidakadilan yang masih merundung kemnusiaan hingga saat ini," kata Gus Yahya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PBNU Serukan Galang Dana Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Kemudian pernyataan sikap lainnya yakni PBNU meyerukan kepada seganap bangsa di dunia untuk menegakan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepatakan dan hukum internasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat demi terwujudnya kemanan masyarakat internasioanl yang aman, stabil, dan harmonis.

Kemudian mendukung penuh sikap pemerintah yang terus megupayakan penyelesaian yang adil sesuai kesepakatan. "PBNU juga siap menyediakan diri membantu dengan cara apapun bagi upaya pemeerintah RI tersebut," kata Yahya.

Yahya juga meminta kepada seluruh islam untuk menggelar salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan korban jiwa serta melaksanakan qunut nazilah sebagai upaya permohonann pertolongan kepada Allah

"PBNU mengajak seluruh warga menggalang dana kemanusiaan untuk membantu warga Palestina termasuk menyisihkan infaq Jumat besok," kata dia.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya