Liputan6.com, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri menyalurkan sebanyak 31.041 ton jagung subsidi kepada peternak ayam petelur di kabupaten tersebut sebagai tindak lanjut gejolak harga jagung.
"Akhir tahun lalu di bulan September dan Oktober harga jagung semula masih di bawah Rp7.000 per kilogram. Namun pada bulan Januari 2024 ini sudah bertengger di harga Rp8.800 per kilogram," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih, Rabu (24/1/2024), dilansir dari Antara.
Baca Juga
Ia menambahkan kenaikan harga jagung yang cukup signifikan itu membuat peternak kesulitan. Mereka mengeluhkan kenaikan harga jagung tersebut, sebab sekitar 70 persen keberadaan jagung menjadi kebutuhan pakan utama hewan ternak ayam.
Advertisement
Pemerintah, kata dia, melakukan intervensi sebagai upaya mengatasi fluktuasi harga dalam beberapa bulan terakhir. Intervensi dilakukan dengan penyaluran jagung subsidi.
Penyaluran tahap I itu diberikan kepada 61 peternak berskala besar dengan total 25.041 ton dan 281 peternak berskala mikro berjumlah 6.000 ton dalam kurun waktu tiga bulan, terhitung sejak November 2023 hingga Januari 2024.
Ia menambahkan penyaluran itu juga bagian dari program Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memberikan bantuan jagung subsidi dengan harga yang lebih terjangkau.
"Artinya pemerintah menyiapkan jagung impor dengan harga lebih murah yaitu Rp4.900 per kilogram yang dialokasikan untuk kebutuhan selama tiga bulan bagi peternak," ujarnya.
Siapa Peternak yang Berhak Menerima?
Tutik menambahkan penerima bantuan jagung tersebut adalah peternak yang telah diverifikasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro atau pengurus asosiasi peternak.
"Jadi jangan sampai adanya jagung murah ini disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi," katanya.
Dengan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan peternak, tambah dia, pemerintah daerah berharap para peternak merasa terbantu dengan keterjangkauan harga dan jumlah stok yang disediakan.
"Setidaknya pada kondisi saat ini dengan harga tinggi, barang juga sangat terbatas, kami berharap dukungan yang diberikan betul-betul dimanfaatkan oleh peternak," tuturnya.
Advertisement