Liputan6.com, California - Munculnya bug Heartbleed menimbulkan keresahan bagi para pengguna internet di seluruh dunia, tak terkecuali para perusahaan raksasa teknologi. Menyikapi kondisi genting ini, Google, Facebook, Microsoft, Amazon, Cisco dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya dilaporkan menyatukan kekuatan untuk membasmi celah kemanan yang menyasar sistem Open SSL tersebut.
Dilansir laman Softpedia, Jumat (25/4/2014), dipayungi oleh Linux Foundation, beberapa perusahaan teknologi telah berkomitmen untuk menyisihkan dana sebsar USD 100 ribu per tahun selama tiga tahun ke depan guna berinvestasi pada pada sistem keamanan komputasi yang lebih baik.
CMO Linux Foundation, Amanda McPherson mengatakan, "stelah krisis Heartbleed kita bertanya-tanya pada diri sendiri: Bagaimana hal itu dapat terjadi dan apa peran yang dapat dilakukan Linux Foundation untuk memastikan hal seperti itu tidak akan terjadi lagi. Lalu kami memutuskan untuk melakukan hal yang memang sudah biasa kami lakukan: Bekerjasama dengan para pelaku industri dengan mengumpulkan dana dan mengembangkan suatu sistem yang lebih baik."
Lebih lanjut ia menerangkan, sejauh ini sudah ada sekitar 13 perusahaan yang telah bergabung dalam program ini. Dana sebesar USD 3,6 juta diklaim telah sukses terkumpul, dan diharapkan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Celah kemanan Heartbleed sendiri bukanlah ancaman cyber yang bisa dianggap enteng. Meski banyak website terkemuka di seluruh dunia telah menambal sistem mereka dari celah keamanan Heartbleed, pemilik web diimbau tetap harus berhati-hati.
Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh perusahaan informasi keamanan Sucuri, sekitar 20.320 website diketahui masih rentan terserang Heartbleed. "Kami sangat senang melihat bahwa 1.000 situs teratas di dunia sudah ditambal dengan benar," kata Chief Technology Officer Sucuri, Daniel Cid.
Perusahaan Teknologi Bersatu Gempur Heartbleed
Sejauh ini sudah ada sekitar 13 perusahaan yang telah bergabung dalam program yang digawangi oleh Linux Foundation ini.
diperbarui 25 Apr 2014, 18:02 WIBDiterbitkan 25 Apr 2014, 18:02 WIB
Pengguna internet di dunia menghadapi ancaman yang disebabkan oleh celah keamanan bernama Heartbleed.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan
Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Gorontalo 2024
Jokowi Masih Cawe-cawe di Pilkada 2024, Pengaruhnya Masih Signifikan?
Tips Diet Sehat: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan dengan Aman
Bidik Posisi Manajer Permanen Timnas Inggris, Lee Carsley Pilih Bertahan di FA
Tim Pemenangan RIDO Sebut Ada Dugaan Pembagian Sembako dan Amplop Secara Masif oleh Paslon Lain di Masa Tenang
Nonton Teaser Series Waktu Kedua: Kisah Cinta Kimberly Ryder dan Jerome Kurnia yang Terhalang
Tanda-Tanda Retinoblastoma pada Anak Sejak Dini
Turun Gunungnya Jokowi Disebut Ada Kaitannya untuk Kepentingan Politik di 2029
Arti Mimpi Memeluk Wanita dari Belakang: Makna Tersembunyi di Balik Pelukan