Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasil analisis yang dilakukan perusahaan riset DFC Intelligence, saat ini telah terjadi pergeseran tren di industri game. Jika di era 80-an dan 90-an para gamer lebih memilih memainkan game pada platform konsol karena harganya terjangkau, maka kini gamer diyakini lebih gemar bermain game di platform personal computer (PC).
Salah satu penyebab utamanya adalah harga konsol game yang semakin menjulang. David Cole, pemilik DFC Intelligence mengatakan, "perbedaan besar yang terjadi saat ini adalah konsol telah menjadi barang mewah, sementara PC adalah jenis perangkat yang selalu dibutuhkan." Demikian yang dilansir laman Kotaku.
Lebih lanjut Cole menjelaskan, "Di antara para gamer serius yang memiliki konsol, mereka juga tetap memainkan sejumlah game tertentu di PC. Ini artinya game di PC dimainkan oleh lebih banyak orang."
Selain itu, Cole juga melihat ekosistem game online yang mengusung konsep free to play (FTP) menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian besar gamer. Game multiplayer online battle arena (MOBA) seperti DotA 2 dan League of Legends disinyalir sebagai faktor utama meningkatnya jumlah penggemar game PC.
Senada dengan Cole, sebelumnya Zhou Junjie selaku CEO Garena, publisher game internasional yang berbasis di Singapura, juga sempat memaparkan bahwa game online mampu menjadi penyelamat industri game karena memberikan alternatif lain bagi para gamer.
Dengan game online, gamer tidak diharuskan memiliki PC ataupun konsol berspesifikasi hebat untuk bermain game. Gamer hanya perlu menyambangi game center ataupun warnet (warung internet) berfasilitas game online yang kini sudah sangat jamak tersebar di banyak tempat.
"Game online sangat simpel, menyenangkan, terus menantang, serta yang terpenting adalah hemat biaya. Sangat berbeda dengan bermain game berbasis konsol yang mengharuskan gamer memiliki produk konsol tersebut," kata Zhou.
Konsol Game Mahal, Gamer Lebih Pilih PC
Ekosistem game online yang mengusung konsep free to play (FTP) menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian besar gamer.
diperbarui 29 Apr 2014, 10:01 WIBDiterbitkan 29 Apr 2014, 10:01 WIB
Selain itu, ekosistem game online yang mengusung konsep free to play (FTP) menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian besar gamer.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tidur setelah Subuh Tidak Haram, tapi Kenapa Tidak Dianjurkan Ulama? Simak Kata Buya Yahya
Pengemudi Ojol Jadi Korban Begal di Tangerang, Sepeda Motor Raib
Bumi Menjauh dari Matahari, Fenomena Kosmik yang Tak Perlu Dikhawatirkan
Astronaut NASA yang Terdampar Rayakan Natal di ISS
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Ipswich Town, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024
Menkum Supratman Tegaskan Tak Ada Koruptor yang Terima Amnesti
Mengenal Soto Triwindu, Destinasi Kuliner Nikmat di Solo
Kisah Rasulullah Menegur Sahabat yang Berdoa Minta Kesabaran Sempurna, Gus Baha Ungkap Alasannya
Pakar: Mandi Air Hangat Setelah Penerbangan Panjang Bisa Perburuk Jet Lag
Kisah Dramatis Pakar Komunis Masuk Islam usai Debat dengan Gus Baha tentang Allah SWT
Klarifikasi Lengkap Menkum Supratman soal Denda Damai Koruptor