Bos Apple: Saya Bangga Jadi Seorang Gay

Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, mengungkapkan identitasnya sebagai penyuka sesama jenis atau seorang gay.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Okt 2014, 19:11 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 19:11 WIB
Bos Apple: Saya Bangga Jadi Gay
CEO Apple, Tim Cook (Foto: Bloomberg Businessweek)

Liputan6.com, Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, mengungkapkan identitasnya sebagai penyuka sesama jenis atau seorang gay. Hal ini disampaikannya kepada Bloomberg BusinessWeek.

Cook menyatakan sedari awal dia tidak pernah menyanggal statusnya sebagai gay. Namun dia hanya tidak mengakuinya secara terbuka di hadapan publik sampai akhirnya diungkapkannya kepada Bloomberg BusinessWeek.

"Saya ingin memperjelasnya: Saya bangga menjadi seorang gay dan saya menganggap menjadi gay adalah karunia terbaik Tuhan untuk saya," ungkap Cook seperti dikutip Buzzfeed dari Bloomberg BusinessWeek, Kamis (30/10/2014).

Lebih lanjut, Cook mengatakan bahwa dia tidak benar-benar menutupi orientasi seksualnya kepada semua orang. "Banyak kolega di Apple tahu bahwa saya adalah gay, dan itu tampaknya tidak membuat perbedaan dalam cara mereka memperlakukan saya," tulis Cook, seraya menambahkan bahwa dia beruntung bekerja di perusahaan yang bisa menerimanya.

Menjadi seorang gay, kata Cook, memberikannya pemahaman yang lebih mendalam tentang apa arti menjadi minoritas dan memberikan 'jendela' di dalam tantangan yang dihadapi kelompok minoritas setiap hari.

"Hal ini juga memberikan saya kulit badak (kekuatan), yang sangat berguna ketika Anda adalah seorang CEO Apple," tuturnya.

Cook sendiri adalah pendukung hak-hak lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), dan baru-baru ini mengkritik tempat asalnya, Alabama, karena dianggap belum menerapkan kesetaraan. Dia secara khusus merujuk hukum Alabama, yang memungkinkan pengusaha memecat pekerja berdasarkan orientasi seksual.

Menurutnya banyak tempat yang masih memandang sinis kepada gay. "Jadi jika mengetahui bahwa CEO Apple adalah seorang gay, dapat membantu seseorang berjuang untuk berdamai, atau memberikan kenyamanan bagi siapapun yang merasa sendiri - menginspirasi orang-orang untuk menuntut kesetaraan mereka, maka ini layak untuk ditukar dengan privasi saya sendiri," ungkap pria yang lahir pada 1 November 1960 itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya