Dick Costolo Bangga Twitter Dipakai Untuk Kebebasan Berpendapat

Salah satu jejaring sosial yang banyak digunakan untuk mengeluarkan pendapat dan opini adalah Twitter.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2015, 15:43 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 15:43 WIB
Dick Costolo, CEO Twitter
Dick Costolo, CEO Twitter (youtube.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini masyarakat di seluruh dunia bisa menyampaikan aspirasi yang dimiliki melalui media sosial. Salah satu jejaring sosial yang banyak digunakan untuk mengeluarkan pendapat dan opini adalah Twitter.

Menanggapi hal ini, CEO Twitter Dick Costolo mengatakan bahwa kebebasan berpendapat masyarakat di media sosial menjadi keunggulan tersendiri bagi Twitter.

"Itu salah satu keunggulan dari Twitter, yaitu dengan menghargai suara pengguna (pemilik akun). Dan itu salah satu tujuan dibuatnya platform Twitter ini, bagaimana bisa menyuarakan pendapat," ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Dick juga menyatakan bahwa pihaknya tidak berkeberatan jika jejaring sosial ini digunakan untuk kepentingan politik, seperti untuk kepentingan kampanye.

"Salah satu contohnya wakil presiden (Jusuf Kalla) yang sangat aktif di platform itu. Malah mungkin menjadi satu alat efektif secara global beberapa tahun belakangan karena platform ini menghubungkan orang-orang," lanjutnya.

Dia menyatakan, Twitter memang banyak dimanfaatkan oleh partai politik atau calon tertentu untuk melihat respon masyarakat terhadap parpol atau calon tersebut.

"Memang Twitter sering digunakan, misalnya untuk pemilu dan orang bisa melihat secara otentik bagaimana reaksi yang diperlihatkan oleh si pemilik opini dan bagaimana juga platform ini dimanfaatkan sebagai perantara pendapat," pungkas Dick.

Sementara itu, jika digunakan untuk kepentingan yang negatif seperti untuk aksi terorisme, Dick mengatakan bahwa hal tersebut sudah memiliki aturan tertentu dan diharapkan masing-masing negara pengguna Twitter juga memperketat potensi penggunaannya untuk kejahatan tertentu.

"Tentu ada peraturan yang menentang itu dan mengikuti peraturan itu," tandasnya.

(sep/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya