Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun ini Bill Gates sempat membuat kejutan dengan videonya yang meminum air yang berasal dari kotoran manusia. Teknologi yang dikembangkan oleh OmniProcessor ini diklaim mampu merubah kotoran manusia menjadi air yang dapat dikonsumsi.
Nampaknya, setelah beberapa kali uji coba kini teknologi tersebut mulai diperkenalkan secara lebih luas. Tempat yang menjadi sasaran teknologi ini adalah di Dakar, Senegal, Afrika.
Di tempat tersebut dikabarkan hampir 1,2 juta jiwa penduduknya tidak memiliki akses untuk ketersediaan lubang limbah. Masyarakat di sana hanya mengubur kotoran mereka di tanah sehingga berpotensi untuk menimbulkan penyakit.
Tujuan dikembangkannya teknologi ini adalah untuk membantu orang-orang untuk mendapatkan air minum bersih yang dapat dikonsumsi di daerah yang terbatas aksesnya.
Dengan kehadiran OmniProcessor di sana diharapkan masyarakat dapat mulai memiliki cara untuk mendaur ulang kotoran manusia sekaligus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Pada dasarnya teknologi yang ditawarkan oleh OmniProcessor ini adalah merubah kotoran manusia dalam jumlah besar untuk dibakar dan menghasilkan listrik, air, dan abu. Hasil inilah yang kemudian dirubah menggunakan mesin uap dan suhu tinggi untuk kemudian menghasilkan air bersih.
Dilansir dari laman Ubergizmo, Sabtu (14/8/2015), Bill Gates mengungkapkan di blognya bahwa mesin ini harus diuji coba. Namun, tidak seperti program komputer, mesin sanitasi ini tidak dapat diuji coba.
(dam/isk)