Pentingnya Data Agar Tak Salah Menyelesaikan Masalah

Peran Data Scientist kini sangat dibutuhkan, tak hanya di startup saja tapi juga perusahaan besar.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 24 Nov 2015, 09:57 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 09:57 WIB
Pentingnya Data Agar Tak Salah Menyelesaikan Masalah
Diskusi interaktif “Hyper-Growth through Data Science” di Hall Bukalapak (Foto: Dewi Widya Ningrum/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kesalahan fundamental bisa saja dilakukan karena kita menyelesaikan masalah yang salah atau memberikan solusi yang salah, hanya karena kurangnya data. Padahal dengan data kita bisa menemukan masalah yang sebenarnya dan mencari solusi tepat.

Founder dan CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky, mengatakan para pelaku startup sebaiknya mulai menanamkan mindset data-driven di dirinya masing-masing agar bisa mencari solusi masalah yang tepat. Karena itu peran Data Scientist menurut pria lulusan ITB tersebut kini sangat dibutuhkan, tak hanya di startup saja tapi juga perusahaan besar.

"Perlu dan penting banget. Di Indonesia yang kurang kuat itu. Kalau kita lihat startup di Amerika atau di negara lain bagus-bagus karena mereka pakai data, sehingga tidak terjadi banyak kendala di proses backend mereka. Jadi gak cuma marketing gimmick saja," kata Zaky di acara diskusi interaktif bertajuk “Hyper-Growth through Data Science” yang digelar di Hall Bukalapak, Senin malam (23/11/2015).

Zaky menambahkan, peran Data Scientist tidak kalah pentingnya dengan fungsi developer di sebuah perusahaan. Mereka lah yang akan mencari dan menerjemahkan data yang berguna sehingga perusahaan bisa mengerti arahnya akan kemana.

Bukalapak.com sendiri sudah mulai menerapkan data science sejak dua tahun belakangan ini. Sejak membentuk tim Data Scientist, pertumbuhan situs Bukalapak.com naik sekitar 20% setiap bulannya.

Zaky menyontohkan Facebook dan Google yang sangat memanfaatkan data dalam mengembangkan layanannya. "Mereka benar-benar menghitung itu semua dengan menggunakan data. Google misalnya, gak pernah survei kita, tapi dia tahu tipe usernya seperti apa, dia melakukan tes terus-menerus sampai soal tampilan homepage Google yang cuma search box itu," paparnya.

Menurut Zaky, tak hanya startup, perusahaan besar seharusnya juga sudah menerapkan data. "Data itu fakta, dan banyak orang menyelasaikan masalah tapi gak menyelesaikan masalah yang tepat," ujarnya.

(dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya