Menristekdikti Instruksikan Produksi Smartphone Dalam Negeri

Menristek Mohammad Nasir menginstruksikan direktorat jenderal penguatan inovasi untuk memproduksi smartphone 4G di Indonesia

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Jun 2016, 12:44 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 12:44 WIB
Menristekdikti Mohammad Nasir
Menristekdikti Mohammad Nasir (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir rupanya turut mendukung smartphone "made in Indonesia".

Nasir bahkan akan menginstruksikan direktorat jenderal penguatan inovasi untuk memproduksi smartphone 4G di Indonesia agar bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia. 

"Ditjen Penguatan Inovasi bertugas menghilirkan hasil riset di perguruan tinggi dan lembaga pemerintahan agar bisa dimanfaatkan masyarakat, misalnya membuat smartphone 4G," katanya ditemui di Buka Puasa Bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Nasir kepada Tekno Liputan6.com lebih lanjut mengungkap, sebelumnya salah satu politeknik di Batam telah berhasil membuat chip smartphone.

"Jadi nanti bekerja sama dengan politeknik, mereka membuat chip kemudian chip itu akan diproduksi menjadi smartphone bekerja sama dengan perusahaan," ucapnya.

Rencananya, Nasir akan membicarakan hal ini dalam waktu dekat dengan pihak-pihak terkait. Ia menilai, tujuan dari hal ini agar masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri.

"Jadi ini adalah upaya swadeshi (gerakan cinta produk dalam negeri). Setelah jadi, saya berharap nanti pejabat eselon 1 dan 2 akan beralih ke smartphone lokal," kata Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.

Terkait dengan teknologi, Kemenristekdikti sendiri memiliki rencana untuk memperingati hari kebangkitan teknologi nasional (Harteknas) yang diselenggarakan di Solo 10 Agustus 2016 mendatang.

Tahun ini tema yang dipilih berkaitan dengan era digitalisasi. Beberapa program Kemristekdikti yang bakal diusung di antaranya adalah inovasi di bidang pangan, kesehatan dan obat, bidang transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, hingga pertahanan dan keamanan.

Beberapa inovasi yang dipaparkan Nasir di antaranya eleminasi nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan nyamuk hasil penelitian dari kampus UGM, sebuah alat komunikasi pertahanan bernama Alkom Manpack Fiscor-100 yang ditelah diproduksi PT LEN Industri.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya