Liputan6.com, Bandung - Tak selalu dikaitkan dengan industri gim (game) atau hiburan, teknologi virtual reality (VR) dapat digunakan untuk berbagai bidang baik kesehatan hingga sampai pendidikan.
Menyasar bidang pendidikan, aplikasi VR karya anak bangsa yang bernama Automotive Alternator Learning Simulation ini berhasil digunakan di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Asia Pasifik.
Baca Juga
Dengan menggunakan aplikasi VR ini, siswa vokasional bisa belajar lebih detail berbagai alat otomotif atau simulasi kelistrikan dengan lebih mudah.
Senior Engineer Software & Websites Development (SWD), Labtech International Ltd, Jurnalis J. Hius, mengatakan kreasi perusahaannya tersebut berbasis penggunaan Oculus Rift dan zSpace Technology.
Kedua teknologi ini menerapkan teknologi VR dengan cara berbeda. Bila Oculus Rift memanfaatkan benda berbentuk kacamata (head-mounted display) untuk melihat dunia virtual di perangkat tersebut, maka zSpace memanfaatkan monitor untuk membuat hologram yang bisa dinikmati pengguna dengan menggunakan kacamata tiga dimensi.
"Perbedaan perangkat virtual reality buatan kami dari perangkat VR lainnya adalah memungkinkan beberapa orang mendapatkan pengalaman virtual secara bersamaan dan melakukan kolaborasi," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com, Rabu (31/08/2016).
Selain itu, kata dia, aplikasi juga diberikan dalam bentuk keluaran laman situs berbentuk Learning Management System (LMS) yang dapat diunduh oleh pelajar dan guru sehingga mempermudah segalanya.
"Pengembangan VR pada pendidikan belum banyak digunakan di Indonesia, malah kami mengirimkannya ke pembeli di Timur Tengah, Amerika Serikat dan berbagai negara Asia lainnya. Selain menyediakan materi dan bahan pelajaran, kita juga memberikan pengalaman teknologi canggih kepada khalayak ramai", imbuh putra Aceh kelahiran September 1985 ini.
(Msu/Ysl)