Batal Ditawar Google cs, Ini Pembeli Potensial Twitter

Setelah Google, Apple, dan Disney membantah pembelian Twitter, ini perusahaan yang paling berpotensi mengakuisisi perusahaan tersebut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Okt 2016, 16:15 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2016, 16:15 WIB
Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Liputan6.com, Jakarta - Jejaring sosial Twitter sedang mencari pembeli. Rumor terbaru menyebut Google, Apple, dan Disney batal memperebutkan Twitter. Padahal sebelumnya ketiganya disebut-sebut tertarik membeli perusahaan besutan Jack Dorsey itu.

Mengutip informasi dari Tech Times, Minggu (9/10/2016) pihak Twitter ingin menyelesaikan negosiasi dengan pembeli yang dianggap cocok sebelum 27 Oktober ini, bertepatan dengan pengumuman kinerja kuartal ketiga perusahaan.

Setelah ketiga perusahaan raksasa itu batal mengakusisi Twitter, siapa pembeli potensial yang bakal mengakuisisi layanan microblogging itu? 

Sejak awal, rupanya ada satu nama lagi yang diisukan tertarik membeli Twitter, yakni Salesforce. Setidaknya setelah Google, Apple, dan Disney membantah rumor pembelian Twitter, Salesforce belum mengeluarkan bantahan apapun.

Jika nama Google, Apple, dan Disney sudah dikenal luas, lantas siapa Salesforce? Salesforce merupakan perusahaan yang menjual perangkat lunak layanan pelanggan berbasis cloud. Perusahaan yang bermarkas di California, Amerika Serikat ini juga menjual software pemasaran untuk perusahaan.

Banyak ekonom berasumsi, setelah dibeli Salesforce, Twitter bakal digunakan sebagai penambang data untuk bisnis atau dukungan pelanggan.

Dalam lamannya, Twitter mengklaim memiliki 313 juta pengguna aktif bulanan. Perusahaan bermarkas di California ini hadir dalam 40 bahasa di dunia.

Lebih dari 80 persen penggunanya mengakses Twitter dari perangkat mobile dan 79 persen penggunanya berasal dari luar Amerika Serikat. Meski Twitter memiliki jutaan pengguna, popularitas Twitter terus menurun.

Rabu 5 Oktober 2016, harga saham Twitter sempat menguat 5,47 persen atau setara dengan US$ 24,87 (setara Rp 322 ribu) per lembar. Sayangnya setelah Google dan Disney mengkonfirmasi tak akan membeli Twitter, saham perusahaan turun hingga 9 persen.

(Tin/Cas)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya