Penjualan Disetop, Pengguna Setia Ogah Kembalikan Galaxy Note 7

Setelah disetop penjualannya, rupanya masih ada beberapa pengguna Galaxy Note 7 yang masih bersikeras memakai phablet premium tersebut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Okt 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 20:30 WIB
Samsung Galaxy Note 7
Samsung Galaxy Note 7 (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, pengguna perangkat iOS diketahui sebagai fans yang loyal terhadap produk besutan Apple.

Rupanya, loyalitas ini tak hanya milik Apple, karena beberapa pengguna Samsung pun bisa dibilang fans berat produk Korea Selatan ini.

Berdasarkan laporan Business Insider yang Tekno Liputan6.com kutip, Kamis (13/10/2016), sejumlah pengguna Galaxy Note 7 menolak untuk mengembalikan perangkatnya. Mereka juga bersikeras tetap menggunakan phablet yang kini sudah disetop penjualannya itu.

Seorang pemilik Galaxy Note 7 bahkan mencurahkan perasaannya tentang perangkat mahal itu.

"Semua teman-temanku meledekku, mereka mengejekku di Facebook. Aku tetap menyukainya, aku tak khawatir," kata pengguna Galaxy Note 7 yang kini menggunakan perangkat Note 7 yang telah berlabel aman kepada CNET.

Bahkan, laman lain menyebut bahwa pengguna begitu menyukai fitur stylus pada smartphone tersebut.

"Seperti menggunakan Surface Pro di kantongku, setiap saat. Aku jatuh cinta pada layar lengkungnya, minimnya bezel, aku benar-benar tak bisa berhenti menggunakan Galaxy Note 7," ujarnya.

Sejumlah pengguna pun mencurahkan hatinya di akun Twitternya, di mana mereka bakal tetap menggunakan Galaxy Note 7.


Tentunya, hal ini menunjukkan adanya kesetiaan pecinta sebuah brand. Namun di sisi lain juga merupakan kesalahan. Seperti diketahui, pada Agustus 2016, yakni saat awal kemunculan Galaxy Note 7, perangkat tersebut dikabarkan mengalami berbagai kejadian ledakan di sejumlah negara.

Perusahaan Korea Selatan ini pun kemudian me-recall semua Galaxy Note 7 yang ada di pasaran untuk diperbaiki pada awal September 2016. Kemudian, beberapa waktu lalu, Samsung akhirnya mulai menjual kembali perangkat Galaxy Note yang sudah berlabel aman.

Sayangnya, masih juga terdapat laporan ledakan Galaxy Note 7 'baru' di beberapa tempat. Tak lama kemudian, perusahaan menyerah dan langsung melakukan penghentian penjualan secara global.

"Untuk keamanan konsumen, kami menghentikan penjualan dan penggantian Galaxy Note 7. Kami menyetop produksi Galaxy Note 7," kata Samsung dalam pernyataannya.

Gara-gara hal tersebut, Samsung diperkirakan mengalami kerugian hingga US$ 17 miliar atau sekitar Rp 221 triliun pada kuartal ketiga 2016.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya