Liputan6.com, Jakarta Tinder kini dikenal banyak orang sebagai aplikasi untuk mencari pasangan. Tak sedikit orang yang berjodoh di dunia nyata.
Misalnya, seorang wanita yang menikahi pasangannya setelah berkenalan lewat Tinder hanya dalam seminggu. Sebetulnya ada beberapa aplikasi serupa Tinder di Play Store atau App Store, seperti Happn dan Hinge.
Namun, Tinder merupakan aplikasi pertama untuk mencari pasangan. Saking populernya, ada potensi kejahatan yang mungkin terjadi. Lalu, apakah Tinder aman untuk digunakan?
Baca Juga
Pengamat lingkungan sosial Dr Lauran Rosewarne, seperti dilansir ABC, Senin (24/10/2016), mengatakan mencari jodoh lewat aplikasi memang mudah, tetapi berpotensi menjadi korban kejahatan.
Selain itu, menggunakan aplikasi untuk mencari jodoh dibandingkan dengan di dunia nyata memiliki perbedaan. Apa itu?
Pakar keamanan siber Susan McLean mengatakan pengguna tidak dapat membaca bahasa tubuh seseorang dan merasakan insting saat berkomunikasi dengan pengguna lain melalui Tinder.
Dengan menggunakan Tinder, orang tidak perlu pergi keluar, hanya perlu tinggal di rumah untuk berkomunikasi online.
McLean juga menambahkan aplikasi mencari pasangan juga berpotensi berbahaya, tetapi itu tergantung bagaimana mereka menggunakannya. Lalu bagaimana tindakan kita untuk mencegah terkena kejahatan ?
Coba lakukan beberapa hal ini, yakni tidak membagi informasi yang sangat pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, email. Jangan biarkan mereka mengetahui informasi lengkap tentang kehidupan Anda.
Usahakan untuk bertemu di tempat umum, beritahu keluarga atau teman saat ingin bertemu dengan seseorang untuk pertama kali. Terakhir, jangan cepat percaya kepada seseorang yang baru Anda kenal.
(Raehan Maulida/Cas)