Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, kembali mengecam kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menegaskan Apple sama sekali tidak mendukung kebijakan tersebut.
"Kami tidak mendukung larangan imigrasi dan kami sangat terbuka mengenai hal itu. Kami melihat Apple tidak akan ada tanpa imigrasi, sehingga ini adalah isu besar bagi kami. Jadi apa yang kami lakukan? Kami menyuarakan pendapat kami dan berdiri, kami tidak duduk dalam diam," kata Cook saat menerima gelar kehormatan di Universitas Glasgow, Skotlandia, seperti dilansir dari Business Insider, Kamis (9/2/2017).
Sikap Apple yang menentang keras larangan imigrasi, kata Cook, bukan berarti dirinya atau Apple adalah aktivis. Menurut Cook, Apple berani menyuarakan pendapatnya atas apa yang sangat mereka tahu berdasarkan yang mereka pelajari selama ini.
Advertisement
Baca Juga
"Itu semua membuat kami harus mengambil keputusan dan kami tidak malu. Kami akan berdiri, meski suara kami bergetar," jelasnya.
Seperti diketahui, Donald Trump membuat kebijakan baru yang melarang pengungsi dan penduduk tujuh negara mayoritas muslim yaitu Syiria, Irak, Iran, Sudan, Somalia, Yaman, dan Libya, memasuki AS.
Sejumlah perusahaan teknologi pun mengecamnya. Cook bukan kali ini saja bersuara atas kebijakan imigrasi tersebut.
Cook mengatakan, 24 jam setelah Trump menandatangani perintah eksekutif tersebut, ia mengirim email kepada seluruh karyawan Apple mengenai hal tersebut. Apple juga menjadi salah satu perusahaan teknologi yang turut serta mengajukan amicus brief (keterangan tertulis) kepada pengadilan untuk menolak kebijakan tersebut.
"Saya mendengar banyak orang sangat peduli dengan perintah eksekutif Donald Trump menyangkut pembatasan imigrasi tujuh negara mayoritas muslim. Saya mengerti kehawatiran kalian dan ini bukan kebijakan yang kami dukung," tulis Cook dalam memonya kepada karyawan Apple.
(Din/Why)