Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui senang mencuit di Twitter. Gara-gara itu pula, Trump ketahuan masih menggunakan smartphone Android lamanya yang diyakini sebagai Samsung Galaxy S3.
Padahal selayaknya presiden AS, Trump harusnya tak memakai ponsel Android sembarangan dan mulai beralih ke ponsel dengan tingkat keamanan tinggi. Tujuannya tentu saja untuk membuat Presiden AS tak diretas oleh siapa pun.
Diakui oleh Barack Obama, ponsel dengan tingkat keamanan tinggi rupanya tak bisa digunakan untuk memotret, berkirim pesan, juga tak bisa dipakai memutar musik. Bahkan menurut Obama, hanya segelintir orang yang telah disetujui yang bisa berkomunikasi dengannya menggunakan ponsel khusus presiden AS.
Advertisement
Mengutip Business Insider, Senin (6/2/2017), menjadi seorang presiden artinya harus siap dengan sejumlah risiko keamanan. Ada jalan tengah untuk ini, walaupun pasukan pengamanan presiden AS (Secret Service) tak menyukainya, yakni presiden AS menggunakan iPhone. Hal tersebut dipercaya membuat Trump akan jauh lebih aman dibandingkan menggunakan Android.
Baca Juga
Banyak ahli keamanan profesional menilai bahwa sistem operasi Apple, iOS jauh lebih aman dibandingkan Android. Berikut adalah sejumlah alasan mengapa Presiden Trump perlu menggunakan iPhone dibandingkan Android.
Pertama, karena Apple mengontrol perangkat lunak apa saja yang ada di iOS. Maka, akan lebih sedikit kode berbahaya yang mampu menyusup ke perangkat.
Kedua, Apple juga membuat berbagai keputusan yang terkesan kaku, namun dari perspektif keamanan sangat cerdas. Contohnya semua aplikasi di iOS, sebut saja Twitter, dipaksa menggunakan App Transport Security, sehingga seluruh trafiknya terenkripsi dengan baik.
Tidak hanya itu, iPhone juga pernah mendapatkan kemarahan dari FBI pada tahun 2016, yakni saat biro federal tersebut tak bisa mengambil data dari iPhone milik teroris. FBI pun berupaya meminta bantuan pihak luar lantaran Apple enggan membuka enkripsi back door.
Ketiga, iPhone mendapatkan pembaruan patch keamanan secara teratur. Oleh karenanya, jika Donald Trump menggunakan sebuah iPhone, Apple menyediakan sistem operasi terbaru iOS 10 yang dipercaya mampu memperbaiki seluruh bug.
Meski begitu, menggunakan iPhone tak berarti Trump tak bisa diretas sama sekali. Negara asing masih bisa menggunakan senjata siber yang mengambil keuntungan dari kelemahan yang kini belum ditemukan dalam kode Apple. Senjata siber semacam ini pernah menarget iOS pada tahun lalu. Apple pun terus memperbaiki bug tersebut.
Oleh karena itu, jika asisten Donald Trump di Gedung Putih tak bisa menghentikan Trump berkicau di Twitter, setidaknya mereka bisa menyarankan Trump menggunakan smartphone yang lebih aman, iPhone 7 misalnya.
(Tin/Isk)