Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan layanan transfer uang Moneygram berencana menjual perusahaannya kepada perusahaan yang dimiliki oleh pendiri Alibaba, Jack Ma. Namun, rencana tersebut ditolak oleh regulator Amerika Serikat.
Adapun, mengutip laman Sky, Kamis (4/1/2018), perusahaan milik Ma yang berniat mengakuisisi Moneygram bernama Ant Financial Service Group.
Advertisement
Baca Juga
Rencana ini sebenarnya telah diumumkan setahun lalu dan Ant Financial Service Group telah setuju untuk membeli Moneygram Internasional yang beroperasi di 200 negara senilai US$ 1,2 miliar (Rp 16 triliun).
Sayangnya rencana pembelian ini batal dalam semalam karena pemerintah AS menolak pembelian tersebut atas dasar keamanan nasional.
CEO Moneygram Alex Holmes mengatakan, perusahaan gagal mendapatkan persetujuan dari Committee on Foreign Investment (komite penanaman modal asing) Amerika Serikat. Hal ini karena ada kekhawatiran data Moneygram dipakai untuk memata-matai warga negara AS.Â
Gara-gara penolakan pembelian Moneygram, saham Moneygram turun 8,5 persen, beberapa jam setelah pengumuman tersebut.
Penolakan ini tentu sangat mengecewakan bagi Jack Ma, selaku pemilik Ant Financial. Sebab, Jack Ma membeli Moneygram untuk memperluas bisnis global Ant Financial di Asia dan Amerika Serikat.
Hal ini lantaran di dalam negeri Ant Financial mendapatkan kompetisi sangat ketat dari rivalnya, Tencent Holdings dengan platform pembayaran WeChat payment.
Ingin Bantu Buat Lapangan Kerja di AS
Sekadar diketahui, tahun lalu dalam sebuah pertemuan, Jack Ma berjanji kepada Trump bahwa ia berencana menciptakan sejuta lapangan kerja di AS.
Kendati demikian, pemerintah AS tampaknya lebih fokus terhadap keamanan siber dibandingkan dengan target penciptaan lapangan kerja.
Selain penolakan atas pembelian Moneygram oleh Ant Financial, regulator AS sebelumnya juga menolak pembelian perusahaan produsen chip AS Lattice Semiconductor Corp oleh Canyon Bridge Capital (yang dibiayai oleh perusahaan Tiongkok).
Selain itu, akuisisi perusahaan Tiongkok lainnya terhadap perusahaan mobile marketing AppLovin juga ditolak oleh regulator AS.
(Tin/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement