Ogah Buka Kantor di India, Bukalapak Pilih Dorong Talenta Lokal

Menurut CEO Bukalapak, Ahmad Zaky, semakin banyak engineer di Indonesia, hal itu akan membuat industri dalam negeri lebih maju.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Jan 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 09:00 WIB
CEO  Bukalapak Achmad Zaky
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky memberikan keterangan kepada awak media saat merayakan HUT ke-8 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak, Achmad Zaky, menyatakan pihaknya belum berniat mengikuti jejak startup lokal Go-Jek untuk membuka kantor atau pusat riset di India.

Menurutnya, ketimbang melakukan hal tersebut, ia lebih memilih mengembangkan talenta-talenta lokal yang berbakat di Indonesia.

Ia melanjutkan, semakin banyak ahli atau engineer yang dikembangkan di Indonesia, hal itu akan membuat industri dalam negeri maju. Hal semacam ini yang ingin dilakukan Bukalapak.

Kendati demikian, ia tak menutup kemungkinan membuka kantor di India atau negara lain seperti Silicon Valley. Namun, fokus Bukalapak saat ini adalah mengembangkan dan menumbuhkan industri dalam negeri terlebih dahulu.

"Kami tidak menolak buka kantor di India atau negara lain, tapi talenta di Indonesia juga tidak kalah kok karena juga banyak ahli di Indonesia. Jadi kalau semuanya ada di sini, industrinya juga ikutan maju," ungkap Zaky saat ditemui dalam acara perayaan ulang tahun ke-8 Bukalapak di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Bangun Pusat Riset di Bandung

Bukalapak sendiri sedang mempersiapkan pembagunan pusat risetnya di Bandung, Jawa Barat. Pusat riset ini direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2018.Pusat riset Bukalapak akan memiliki luas berkisar 4-5 ribu meter persegi. Namun, lokasi tepatnya masih belum ditentukan.

"Tahun ini kami akan punya pusat riset di Bandung dan sudah ada beberapa opsi, tapi lokasi tepatnya masih belum ditentukan. Pertengahan tahun ini rencananya mulai beroperasi," kata Zaky.

Pusat riset ini sekaligus merupakan bentuk komitmen Bukalapak mengembangkan talenta-talenta berbakat di Indonesia. Seluruh engineer yang akan bekerja di pusat riset tersebut nantinya adalah orang Indonesia.

Seiring dengan pengembangan pusat riset, kata Zaky, pihaknya akan aktif mengajak anak-anak muda di Indonesia untuk bergabung dengan Bukalapak. Kerja sama dengan perguruan tinggi pun akan dilakukan.

""Rencananya akan ada 200 SDM di sana (pusat riset). Kami juga sudah sounding dengan tim wali kota untuk kemungkinan buka smart city dan menarik SDM dari kampus-kampus di sana. Namun, kami tetap terbuka dengan semua developer yang juga ingin bergabung,” ungkap Zaky.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Video Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya