Pengguna Lazada Jadi Korban Order Fiktif Rp 22 Juta

Pengguna Lazada menumpahkan kekecewaannya karena jadi korban order fiktif senilai 22 juta yang mengatasnamakan istrinya.

oleh Yuslianson diperbarui 24 Jan 2018, 08:33 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2018, 08:33 WIB
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Liputan6.com, Jakarta - Situs belanja online Lazada kembali diterpa masalah. Kali ini, seseorang bernama Irfan Rinaldi menumpahkan kekecewaannya karena ada order fiktif senilai 22 juta yang mengatasnamakan istrinya.

Melalui akun Twitter pribadinya (@IrfanRinaldi), Irfan pada Senin, 22 Januari 2018 mem-posting tweet, "Mau cerita tentang kasus @LazadaID yang katanya #BelanjaItuGakRibet. Dimana istri mendadak ada orderan fiktif senilai 22jt." 

Selanjutnya ia mem-posting kicauan yang menjelaskan, dirinya dan istri tidak mendapatkan notifikasi OTP (One Time Password), SMS masuk dari Bank ketika orderan atau transaksi tersebut terjadi.

"Gak ada notification OTP, gak ada SMS masuk dari Bank. Tiba-tiba CS Bank nelepon menginfokan ada transaksi senilai 22jt," tulis Irfan di akun Twitter-nya.

Irfan pun sempat mempertanyakan kenapa e-Commerce sebesar @LazadaID bisa kecolongan ketika memproses pembayaran via kartu kredit tanpa melalui OTP dari konsumen. 

Menghadapi masalah tersebut, Irfan pun langsung menghubungi pihak bank dan Lazada. Dihubungi via live chat, Costumer Service (CS) Lazada mengatakan laporan tersebut sedang diselidiki. Nyatanya, kasus yang terjadi pada 17 Januari 2018 inipun tak menemukan solusi.

 

CMO Lazada Coba Bantu

Ilustrasi E-commerce
Ilustrasi E-commerce (Liputan6.com/Sangaji)

Postingan Irfan di Twitter pun akhirnya sampai 'ketelinga' Chief Marketing Officer Lazada, Achmad Alkatiri. Langsung, ia menanyakan nomer orderan belanja di Lazada untuk di cek langsung.

"Boleh bagi nomer ordernya om? I'll check. Weird ya, as Lazada ada OTP kok kalo transaksinya di atas 750rb. Kalo di bawah 750ribu, pake risk engine algo," tulis Achmad.

Lebih lanjut Achmad menanyakan bilamana kartu kreditnya hilang atau tidak. Irfan sebagai korban mengatakan, kartu kredit yang digunakan untuk transaksi masih ditangan istrinya. 

"Thats technically impossible om untuk Lazada simpen ini. Super weird, karena si fraudster ini bisa login ke akun istri dan bisa tau CVV kartu kredit. Dia gak bother change the email bahkan, which means istri mas nerima notif order ketika ini terjadi. Team is still investing ya," tulis Achmad.

Achmad pun melanjutkan postingan Twitter-nya kepada Irfan dengan mengatakan tim Lazada bakal menghubungi untuk menanyakan apa-apa saja yang dibutuhkan dari Lazada untuk membuat sanggahan ke bank.

Hingga berita ini diturunkan, masih belum ada tanggapan resmi dari pihak Lazada ketika Tekno Liputan6.com hubungi.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya