Xiaomi Dikabarkan Tertarik Beli GoPro

Xiaomi dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli perusahaan kamera GoPro setelah GoPro menyebut mundur dari bisnis drone.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Apr 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 12:00 WIB
GoPro
GoPro di pikap Toyota (Foto: Carscoops).

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi dikenal dengan smartphone-nya. Namun demikian, perusahaan Tiongkok ini juga memiliki produk-produk lain, sebut saja headphone sampai kamera.

Terbaru, menurut Bloomberg, Xiaomi dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli GoPro.

Mengutip laman Android Police, Jumat (13/4/2018), informasi ini merupakan kelanjutan dari pengumuman GoPro pada Januari lalu pihaknya akan meninggalkan bisnis drone.

CEO GoPro Nick Woodman sebelumnya menyebut, dirinya terbuka untuk menjual perusahaan.

"Jika ada kesempatan untuk menggabungkan GoPro dengan perusahaan lebih besar, hal tersebut akan meningkatkan bisnis dan memberikan pengembalian investasi yang lebih baik. Kami menyambut peluang untuk mengeksplorasi hal itu," katanya.

Berdasarkan berita tentang ketertarikan Xiaomi, tampaknya GoPro memang telah menemukan pembeli. Saat ini belum ada rincian tentang hal tersebut, namun mengutip laman The Information, kemungkinan nilai jual GoPro sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan RpĀ 13 triliun.

GoPro Mundur dari Bisnis Drone

CEO GoPro Nick Woodman (Channel News Asia)
CEO GoPro Nick Woodman (Channel News Asia)

GoPro mengumumkan langkah yang mengejutkan. Perusahaan itu memutuskan untuk menutup lini bisnisĀ drone-nya karena pasar pesawat nirawak yang dianggap terlalu kompetitif.

Dikutip dariĀ The Verge, Selasa (9/1/2018), pengumuman keluarnya GoPro dari bisnisĀ droneĀ ini diumumkan bersamaan dengan keluarnya laporan keuangan. Karena itu, Karma merupakan produk terakhir dari lini bisnisĀ droneĀ besutan GoPro.

Padahal, dalam laporan keuangan, perusahaan mengakui Karma berhasil berada dalam posisi kedua bisnisĀ droneĀ pada 2017. Namun, persaingan di pasarĀ droneĀ yang begitu kompetitif membuat perusahaan memutuskan untuk mundur dari bisnis pesawat nirawak.

Menurut GoPro, keputusan ini juga diambil karena kebijakan baru di Eropa dan Amerika Serikat secara tak langsung mengurangi jumlah permintaanĀ drone. Faktor tersebut membuat GoPro keluar dari bisnis pesawat nirawak, setelah menjual inventaris Karma yang tersisa.

"GoPro akan melanjutkan layanan dan dukungan untuk konsumen GoPro," tulis perusahaan dalam keterangannya.

Ā 

PHK Karyawan

PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Sebelumnya, GoPro juga dilaporkan telah merumahkan sejumlah besar karyawannya yang berada di bisnisĀ drone.

Melalui surat yang diterima oleh karyawan yang terancam PHK, GoPro menjelaskan, pemutusan hubungan kerja ini merupakan bagian dari restruktur bisnis. Tujuannya untuk menyelaraskan sumber daya dengan bisnis.

Meski pemberitahuan PHK telah diumumkan melalui surat, karyawan-karyawan yang terdampak bekerja hingga menerima gaji pada 16 Februari 2017.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya