Facebook Bantah Mark Zuckerberg Paksa Karyawan Pakai Android

Facebook menegaskan, Mark Zuckerberg tidak pernah memaksa para eksekutif perusahaan untuk hanya menggunakan smartphone Android.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Nov 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 15:30 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menegaskan sang CEO, Mark Zuckerberg, tidak pernah memaksa para eksekutif perusahaan untuk hanya menggunakan ponsel Android.

Sebelumnya, Zuckerberg disebut memaksa karyawan menggunakan perangkat Android disebabkan ketidaksukaannya terhadap CEO Apple, Tim Cook.

Dikutip Phone Arena, Jumat (16/11/2018), Facebook melalui laman Newsroom, mengakui memang mendorong para eksekutif dan karyawan menggunakan Android.

Namun, alasannya karena Android merupakan OS yang paling banyak digunakan di dunia saat ini dan lebih populer dari iOS.

"Tim Cook mengkritik model bisnis kami dan Mark tidak sependapat. Jadi kami tidak perlu mempekerjakan orang lain melakukannya untuk kami. Dan kami sudah lama mendorong karyawan dan eksekutif kami menggunakan Android karena ini adalah sistem operasi paling populer di dunia," tulis Facebook.

Sebelumnya, Cook sempat menyindir model bisnis Facebook yang "memanfaatkan" data para pengguna. Pernyataannya ini disampaikan pada awal tahun ini, pada saat yang sama ketika skandal Cambridge Analytica mulai mengemuka.

Ketika permasalahan keamanan Facebook itu dipublikasikan, Cook ditanya mengenai apa yang akan dilakukannya jika menjadi Zuckerberg. Cook menjawab, ia tidak akan pernah berada di posisi yang sama dengan pendiri Facebook itu.

Diungkapkan Cook, Apple bisa menghasilkan banyak uang jika menganggap konsumennya adalah produknya. Hal ini dianggap menyebut Facebook menjual data para penggunannya kepada pengiklan dan pihak-pihak lain. Zuckerberg disebut tidak senang denganĀ pernyataan Cook itu.

Tingkatkan Kualitas, Facebook Bakal Akuisisi Perusahaan Keamanan Siber

Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Lebih lanjut, Facebook sebelumnya dilaporkan sedang menjajaki peluang untuk mengakuisisi perusahaan keamanan siber. Hal tersebut merupakan salah satu upaya memperkuat keamanan layanannya, terutama setelah insiden pelanggaran keamanan yang mengekspos data puluhan juta penggunanya.

FacebookĀ saat ini tengah berdiskusi dengan sejumlah perusahaan keamanan siber, dan akan memilih salah satu di antaranya untuk menjadi bagian dari portofolionya. Sejumlah kandidat potensial sejauh ini belum diketahui.

Jika kesepakatan berjalan, maka ini akan menjadi akuisisi ketiga Facebook terkait perusahaan keamanan.

Sebelumnya, Facebook mengakuisisiĀ developerĀ aplikasiĀ databaseĀ keamanan, Acrylic Software, pada 2012. Kemudian perusahaan penyedia teknologi server yang aman, PrivateCore, pada 2014.

Terlepas dari akuisisi, Facebook juga telah memiliki departemen keamanan siber sendiri. Namun, akuisisi perusahaan-perusahaan tersebut akan membuat layanannya lebih aman.

Adapun kesepakatan akuisisi terbaru ini kemungkinan akan tercapai pada akhir 2018. Akuisisi dinilai tidak akan mengubah pengalaman pengguna, tapiĀ FacebookĀ diprediksi akan melakukan serangkaian peningkatan kualitas keamanan untuk mendapatkan kembali kepercayaan para penggunanya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya