Medali Olimpiade 2020 Bakal Dibuat dari Smartphone Bekas

Jepang telah memulai pengumpulan smartphone bekas, kamera digital, laptop, dan berbagai perangkat elektronik lainnya untuk disulap menjadi medali.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Feb 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 09:00 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pada partai final di Riocentrio, Rabu (17/8/2016) WIB. (AFP/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Amazon, hingga Samsung selama beberapa tahun ini telah melakukan upaya mereka membatasi limbah bekas barang elektronik. Berbagai program daur ulang dilakukan dengan tujuan mengurangi polusi.

Namun, di antara upaya mungkin apa yang dilakukan, Jepang bisa dibilang lebih gencar menghadirkan program ramah lingkungan.

Misalnya untuk menyambut gelaran pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade 2020, negara ini mulai mengumpulkan smartphone bekas, kamera digital, laptop, dan berbagai perangkat elektronik lainnya untuk disulap menjadi medali.

Mengutip Phone Arena, Selasa (12/2/2019), tentunya tak semua komponen dari smartphone, kamera digital, dan laptop bekas bisa digunakan sebagai material untuk medali. Hanya logam yang dianggap berharga yang bisa dipakai untuk membuat medali bagi atlet-atlet pemenang kompetisi.

Tentunya membuat medali dari smartphone bekas bukanlah hal mudah. Apalagi, waktunya pun makin mendekati pembukaan Olimpiade 2020 yang berlangsung 17 bulan lagi.

Namun, outlet berita Agency France-Presse (AFP) menyebut, tahap pengumpulan material untuk medali Olimpiade sudah hampir selesai dilakukan.

Hingga November 2018, total ada 47.488 ton perangkat elektronik bekas yang didonasikan kepada otoritas Tokyo. Belum lagi, ada tambahan 5 juta perangan telepon dan smartphone yang diserahkan oleh konsumen ke sebuah provider telekomunikasi setempat.

Panitia penyelenggara mengatakan, pihaknya menargetkan akan terkumpul 2.700 kg perunggu, 30,3 kg emas, dan 4.100 perak dari pengumpulan sampah gadget itu.

Capaian Material Medali

Smartphone bekas
Ilustrasi smartphone bekas (Sumber: Life Hacker)

Pada bulan Juni lalu target untuk material perunggu telah tercapai. Sementara per Oktober 2018, sudah 90 persen target dari material emas tercapai, dan 85 persen target dari material perak tercapai.

"Diperkirakan, jumlah sisa logam yang dibutuhkan untuk memproduksi semua medali Olimpiade dan Paralimpiade dapat dipenuhi dari perangkat-perangkat yang sudah disumbangkan," kata panitia penyelenggara, dikutip dari AFP.

Bukan Pertama Kalinya Medali dari Smartphone Bekas

Kenalkan Miraitowa dan Someity Maskot Olimpiade Tokyo 2020
Maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, Miraitowa (kiri) dan Someity (kanan) melambaikan tangan saat menaiki perahu di Rainbow Bridge, Tokyo, Jepang, Minggu (22/7). Miraitowa dan Someity resmi diperkenalkan kepada publik. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sekadar informasi, logam daur ulang telah dipakai pada tahun-tahun sebelumnya untuk membuat medali Olimpiade, termasuk dalam Olimpiade di Rio, Brasil.

Di mana saat itu, 30 persen medali perak dan perunggu berasal dari bahan daur ulang.

Jika kamu penasaran, sebenarnya dalam sebuah iPhone mengandung sekitar 0,034 gram emas dan 0.34 gram perak. Dari situ, bisa dilihat seberapa banyak sampah elektronik yang dihasilkan dari sebuah smartphone.

Jepang pun bukan negara yang paling banyak dalam volume pembuangan sampah elektronik. Sementara Amerika Serikat dan Tiongkok mencatatkan jutaan ton produk elektronik dibuang secara tidak benar tiap tahunnya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya