Ajaib, Teknologi Ini Bisa Bikin Hukuman 8 Jam Serasa 1.000 Tahun

Teknologi futuristik yang mengelabui durasi hukuman ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan dari Universitas Oxford, Rebecca Roache.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 12:00 WIB
Rusuh di Penjara Guyana, 16 Napi Tewas
Ilustrasi penjara Guyana (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi untuk masa depan baru saja dikembangkan oleh para ilmuwan.

Teknologi berjenis 'bioteknologi' ini, dapat menipu pikiran narapidama dengan berpikir bahwa mereka telah menjalani hukuman 1000 tahun, tetapi dalam waktu yang sebenarnya hanya delapan jam.

Teknologi futuristik yang mengelabui durasi hukuman ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan dari Universitas Oxford, Rebecca Roache.

Kepada Telegraph, Roache mengungkapkan idenya untuk memperburuk hukuman penjara bagi para narapidana berkasus serius dengan memperpanjang hidup mereka.

“Beberapa kejahatan sangat buruk sehingga mereka membutuhkan hukuman yang sangat lama, dan banyak orang yang tampaknya keluar dari hukuman itu dalam keadaan meninggal,” kata Roache.

“Jadi kupikir, mengapa tidak membuat hukuman penjara untuk napi yang sangat jahat dengan memperpanjang hidup mereka?” lanjutnya.

Tujuan dari ide ini yaitu untuk mengubah sistem hukuman yang terkesan konvesional serta hukuman-hukuman yang tak lagi manusiawi bagi napi seperti hukuman mati, pelecehan fisik, kurungan isolasi, dan penjara seumur hidup.

Pasalnya, sistem hukuman sekarang ini lebih mengutamakan hukuman pembalasan dibanding memikirkan rehabilitasi narapidana.

Alih-alih memberi efek jera dan tobat pada narapidana, yang ada narapidana mengalami kerusakan mental dan lebih memperburuk keadaan.

Keuntungan Bagi Negara Berkembang

Ilustrasi Napi di Penjara
Ilustrasi Napi di Penjara

Ide tersebut juga memberi keuntungan bagi negara-negara berkembang yang kuantitas lapasnya lebih sedikit dibanding jumlah narapidananya, sehingga tak terjadi lagi over kapasitas dalam satu sel penjara.

Sebab, transisi pergantian tahanan sangat cepat, terutamanya di Indonesia saat ini.

Dilansir dari majalah Aeon, Roache mengatakan teknologi ini dikembangkan dari obat-obatan psikoaktif untuk mengubah pikiran tahanan menjadi berpikir bahwa waktu berjalan lebih lambat.

Tergantung Aturan Negara

Ilustrasi Napi di Penjara
Kehidupan napi di penjara seperti alam liar

“Ada sejumlah obat-obatan psikoaktif yang mengubah perasaan waktu orang, sehingga Anda bisa membayangkan mengembangkan pil atau cairan yang membuat seseorang merasa seperti mereka menjalani hukuman 1000 tahun, pil yang memperlambat waktu akan menjadi inovasi yang cukup radikal dalam sejarah teknologi hukuman”, katanya.

Dari gagasan ini, semua kembali dari masyarakat dan aturan negara masing-masing tentang bagaimana harus menghukum penjahatnya, dan hasil apa yang harus diproiritaskan serta yang diharapkan pada pihak lain dari akhir suatu jenis hukuman, tergantung dari tingkat kasus yang dihadapi.

Reporter: Brilio

Sumber: Brilio.net

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya