Liputan6.com, Jakarta - Facebook genap berusia 16 tahun pada tahun ini. Selama 16 tahun perjalanannya, Facebook telah menjadi jejaring sosial paling populer di dunia.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg dan sejumlah koleganya di Universitas Harvard. Facebook dibuat di sebuah kamar asrama pada 4 Februari 2004.
Advertisement
Baca Juga
Ide awalnya adalah, Zuck membuat platform media sosial untuk komunikasi antarmahasiswa di kampus tersebut. Platform ini mulanya bernama TheFacebook.com.
Mengutip laman Nasdaq, Rabu (5/2/2020), Facebook kini menjadi salah satu perusahaan yang paling bernilai di dunia. Kapitalisasi pasar Facebook kini mencapai angka USD 582 miliar dengan jumlah karyawan mencapai 45 ribuan.
Menurut daftar perusahaan-perusahaan terbaik per 2019 LinkedIn, Facebook jadi perusahaan nomor dua dari 10 perusahaan paling menarik bagi calon karyawan di Amerika Serikat.
Facebook dianggap sebagai salah satu perusahaan yang paling dicari karyawan dalam hal jenjang karier yang memuaskan.
Perusahaan yang beralamat di Menlo Park, California ini menyediakan berbagai produk untuk terhubung dan berbagi melalui perangkat mobile, PC, dan perangkat lainnya di seluruh dunia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Banyak Aplikasi Pesan
Facebook kini memiliki aplikasi-aplikasi pesan terbesar di dunia, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram. Bahkan, Facebook juga mengembangkan Facebook Watch dan Facebook Portal, sebuah perangkat video call mandiri milik Facebook.
Facebook juga memperluas lini bisnisnya dengan masuk ke bidang video gim dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2014, Facebook mengakuisisi pembesut headset VR Oculus dengan nilai USD 2 miliar.
Kemudian, di tahun 2018, Facebook juga meluncurkan Facebook Gaming. Perusahaan mengklaim, kini Facebook Gaming memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif bulanan.
Kendati demikian, Facebook juga menghadapi berbagai kontroversi dan skandal. Salah satu yang terbesar adalah pada Juli 2019, FTC mengenakan denda sebesar USD 5 miliar kepada Facebook karena melanggar privasi konsumen.
Advertisement
Sejumlah Skandal Facebook
Gara-garanya, Facebook dituding memberi izin ke pengembang aplikasi menyerahkan data-data pengguna ke firma politik Cambridge Analytica.
Dalam skandal ini, data milik 87 juta pengguna Facebook dipakai tanpa persetujuan mereka untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS.
Kemudian, pada Juni lalu, Facebook juga sempat diinvestigasi terkait dominasi layanannya.
Departemen Kehakiman AS dilaporkan setuju menangani investigasi antimonopoli terkait dengan Google, Apple, dan Alphabet. Sementara FTC akan menginvestigasi Facebook dan Amazon.
Minggu lalu, jejaring sosial dengan dua miliar pengguna aktif ini mengumumkan hasil pendapatan kuartal keempatnya yang melampaui perkiraan Wall Street. Sebagian besar didorong oleh pendapatan iklan.
Pendapatan Facebook terus meningkat tiap kuartalnya didorong banyaknya iklan oleh merek-merek ternama di jejaring sosial.
(Tin/Isk)