Sempat Tertunda, Brasil Akan Izinkan WhatsApp Pay Beroperasi

Direktur Bank Sentral Brasil Joao Manoel Pinho de Mello mengatakan, perizinan akan diberikan asalkan WhatsApp Pay mematuhi aturan yang berlaku.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Jul 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 12:30 WIB
WhatsApp Pay
WhatsApp Pay resmi hadir di Brasil (Foto: Facebook Mark Zuckerberg)

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Brasil akan menerbitkan perizinan untuk sistem pembayaran WhatsApp Pay, yang memungkinkan pengiriman uang atau pembayaran melalui layanan WhatsApp.

Mengutip laporan dari Reuters, Selasa (21/7/2020), Direktur Bank Sentral Brasil Joao Manoel Pinho de Mello mengatakan, perizinan akan diberikan asalkan WhatsApp Pay mematuhi aturan yang berlaku.

"Kami melihat masuknya perusahaan teknologi besar adalah sebuah kesempatan besar. Siapa saja bisa berpartisipasi. Kami akan mengizinkan, ini bukan masalah besar," kata Joao Manoel Pinho de Mello dalam sebuah acara online yang digelar Genial Investimentos.

Lebih lanjut, de Mello mengatakan, orang-orang bisa mengambil jalan apa pun yang mereka inginkan dan melakukan inisiatif apa pun yang diinginkan. Asalkan peraturan yang berlaku tetap dipenuhi.

Sebelumnya, bank sentral Brasil menunda peluncuran layanan pembayaran WhatsApp pada bulan lalu.

Saat itu otoritas mengatakan, pihaknya menganalisis apakah layanan WhatsApp Pay bisa beroperasi dengan aman, terutama terkait perlindungan data dan kompetisi dengan layanan lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ditantang Buktikan Keamanan WhatsApp Pay

WhatsApp
WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Sebelumnya, presiden bank sentral Brasil menyebut, akan mengizinkan layanan pembayaran WhatsApp Pay diluncurkan dan dipakai secara resmi di negaranya. Namun, ia juga menantang Facebook untuk membuktikan WhatsApp Pay bisa melindungi data penggunanya di tengah pasar yang kompetitif.

"Kami tidak bilang WhatsApp Pay tidak kompetitif, kami hanya meminta otorisasi dan menunjukkan kepada kami, bagaimana WhatsApp Pay bekerja untuk memastikan layanan tersebut kompetitif," kata Presiden Bank Sentral Brasil Roberto Campos Neto, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/7/2020).

Pihak WhatsApp sendiri belum memberikan komentar terkait permintaan dari bank sentral Brasil.

Sekadar informasi, Facebook mengumumkan kehadiran WhatsApp Payment di Brasil pada 15 Juni lalu. Layanan ini diklaim mampu mengirim uang ke pengguna individu maupun bisnis lokal dengan sebuah chat.

Namun, seminggu kemudian, bank sentral Brasil dan pengawas antitrust Cade menangguhkan layanan, karena mengkhawatirkan ada potensi ketidakadilan di bidang kompetisi, efisiensi, dan privasi data.


Bos Facebook Umumkan Langsung Kehadiran WhatsApp Pay

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Pada pertengahan Juni, bos Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa layanan WhatsApp Pay resmi beroperasi di Brasil. Brasil menjadi negara pertama tempat WhatsApp Pay diluncurkan secara luas.

"Brasil menjadi negara pertama di dunia, tempat kami luncurkan layanan pembayaran di WhatsApp," kata Zuckerberg.

Dia mengatakan, dengan kehadiran layanan pembayaran WhatsApp Pay di Brasil, pengguna bisa mengirim dan menerima uang semudah kirim foto.

WhatsApp Pay, menurut Zuckerberg, juga diklaim akan mempermudah pelaku bisnis kecil untuk melakukan transaksi keuangan lewat aplikasi oleh pesan itu.

"Untuk memungkinkan transaksi, kami mengembangkan Facebook Pay yang menyediakan langkah aman dan konsisten untuk bisa transaksi antarplatform aplikasi kami," kata Zuckerberg.

Sekadar informasi, Zuckerberg juga menyebut, WhatsApp Pay bisa berjalan berkat kolaborasi dengan sejumlah mitra bank lokal. Mereka termasuk Banco do Brasil, Nubank, Sicredi, dan Cielo, pemroses pembayaran merchant di Brasil.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya