Google Play Service Jadi Aplikasi Android Pertama yang Diunduh 10 Miliar Kali

Google Play service jadi aplikasi Android pertama yang diunduh lebih dari 10 miliar kali.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Agu 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 07:30 WIB
Kantor Google Indonesia di SCBD.
Kantor Google Indonesia di SCBD. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Google Play service jadi aplikasi Android pertama yang diunduh lebih dari 10 miliar kali.

Bagaimana tidak, Google Play service ini adalah salah satu layanan yang membuat smartphone Android bisa bekerja.

Google Play service menyediakan platform dan kesempatan bagi pengguna untuk terhubung satu sama lain dan membuat kustomisasi smartphone seperti yang dibutuhkan dengan berbagai kemampuan di dalamnya.

Jumlah unduhan Google Play service sendiri sudah hampir menyamai jumlah populasi di dunia.

Mengutip laman Digital Information World, Minggu (2/8/2020), aplikasi Google Play sendiri merupakan tulang punggung berbagai API dan layanan yang terpasang di tiap perangkat Android baru, juga aplikasi Google yang telah membuat OS begitu menarik, sejak 2012.

Google Play Service diunduh lebih dari 10 miliar kali (Foto: Android Police)

3 Tahun Lalu Diunduh 5 Miliar Kali

Google Japan
Logo Google di kantornya yang berlokasi di Roppongi Hills Mori Tower, Tokyo, Jepang. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebagai informasi, tiga tahun lalu, Google Play service baru dipakai oleh 5 miliar perangkat. Saat itu "hanya" ada 2 juta perangkat Android yang aktif.

Kini dengan capaian 10 miliar unduhan, OS Android telah bisa memecahkan rekor unduhan lewat 2,5 miliar perangkat yang tersebar.

 

Tendang Aplikasi Rasis

Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Belum lama ini, Google menghapus aplikasi yang dianggap rasis yang dibesut oleh pengembang India. Aplikasi yang dimaksud bernama Remove Chinese Apps.

Seperti namanya, aplikasi ini menjanjikan kemampuan menghapus aplikasi-aplikasi asal Tiongkok dari smartphone pemiliknya.

Mengutip laman The Verge, Jumat (5/6/2020), Google menghapus aplikasi ini karena dianggap melanggar kebijakan Google. Dalam kebijakan Deceptive Behavior, Google melarang ada software mendorong atau menyesatkan pengguna untuk "menghapus atau menonaktifkan aplikasi pihak ketiga."

Sekadar informasi, 'aplikasi rasis' penghapus aplikasi-aplikasi Tiongkok ini muncul saat ada sengketa di perbatasan Himalaya yang mendorong sentimen anti-Cina di India.

Tech Crunch mencatat, siatuasi ini juga menyebabkan beberapa selebritas India menyerukan ke penggemar mereka untuk menghapus aplikasi yang dikembangkan oleh pengembang asal Tiongkok.

Salah satu contohnya adalah seruan menghapus aplikasi TikTok dari smartphone para pengguna.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya