Liputan6.com, Jakarta - Platform pemasaran media sosial LIKE App mengklaim telah memiliki lebih dari 200.000 pengguna terdaftar di seluruh Asia Tenggara per September 2020.
Dibandingkan platform pemasaran media sosial lainnya, LIKE App memiliki dua keunggulan yaitu komunitas pengguna media sosial yang kuat dan aspek pengembangan ekosistem media sosial yang sehat.
Layanan yang siap menjelajahi pasar Indonesia ini bahkan menjalin hubungan kemitraan dengan kelompok komunitas lokal di seluruh Asia Tenggara dan kerja sama erat dengan para influencer.
Advertisement
Baca Juga
Timofey Smirnov, CEO LIKE App, mengatakan teknologi ini memungkinkan pengguna media sosial untuk berkontribusi dalam bentuk aktivitas sosial mereka, dan menciptakan lalu lintas organik baik bagi influencer maupun merchant.
"Berkat aplikasi LIKE App, kini merchant bisa menjangkau dan bekerja sama dengan influencer hanya dengan beberapa kali klik," kata Timofey melalui keterangannya, Minggu (13/9/2020).
Ia menambahkan, perusahaan terus mengajak berbagai komunitas dan mitra baru untuk memastikan ekosistem tersebut berkembang secara bertahap seiring perjalanan waktu, dan dapat menyediakan situasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
UPDATE:
Namun, baru-baru ini sejumlah pengguna mengeluh karena merasa dirugikan. LIKE App diduga melakukan skema ponzi.
Aplikasi ini bahkan juga diduga menerapkan sistim Return On Investment (ROI) layaknya sistem pengelolaan skema ponzi.
Banyak pengguna yang mengaku merasa dirugikan. Salah satunya adalah pengguna bernama Imam asal Medan, Sumatera Utara yang saat ini menetap di Malaysia.
Ia mengaku telah melakukan deposit hingga jutaan rupiah di aplikasi untuk menjadi member.
"Secara total, saya melakukan pembayaran untuk member di LIKE App sebesar 5,4 juta, dan hingga saat ini baru sedikit yang kembali ke saya," ungkap Imam kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (24/10/2020).
Imam memaparkan terakhir melakukan penarikan pada 1 Oktober 2020, dan hingga saat ini ia tidak bisa melakukan penarikan lagi.
"Total uang yang saya tarik baru Rp 2 jutaan, jadi saya masih rugi Rp 3 jutaan," ucap Imam yang menggunakan aplikasi itu sejak pertengahan September 2020.
Korban lain, bernama Angel asal Manado, Sulawesi Utara, menuturkan telah melakukan deposit dan mencoba melakukan penarikan pada 18 Oktober 2020. Namun beruntung, ia mengaku modalnya baru saja kembali.
"Untungnya modal saya sudah kembali, tapi yang saya dengar sebagian modal dari pengguna lain belum balik," ujar Angel.
Namun sayangnya, Angel tidak mengungkapkan berapa jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk menjadi member LIKE App.
Cara Kerja Aplikasi
Pantauan Tekno Liputan6.com, LIKE App juga dikenal dengan nama Hello2048 atau biasa disebut dengan aplikasi Hello 2048 karena menggunakan alamat situs web Hello2048.com untuk link pendaftaran dengan menggunakan nomor ponsel.
Setelah mendaftar sebagai member baru, Like APP akan memberikan tiga tugas/misi kepada pengguna untuk bisa mendapatkan uang dari aplikasi. Namun, misi awal ini hanya berlaku tiga hari dan setelah itu pengguna diwajibkan untuk upgrade member.
Adapun tugas/misi tersebut antara lain like video Youtube, like foto di Line, like dan subscribe channel Youtube, like video Tiktok, serta like dan share Facebook.
"Biasanya akun media sosial yang kami like dan follow itu rata-rata dari kalangan artis, baik artis lokal maupun luar negeri," Imam membeberkan.
Ia berujar, setiap tugas/misi yang dikerjakan harus disertai bukti (difoto atau screenshot) untuk dikirimkan ke LIKE App.
Setelah melakukan tugas/misi yang diberikan LIKE App, pengguna nantinya akan mendapatkan bonus untuk setiap misi yang diselesaikan.
Iming-Iming Bonus Besar
Untuk mendapatkan bonus yang lebih besar, LIKE App mengiming-imingi pengguna untuk melakukan upgrade member dengan cara membayar sejumlah uang.
Antara lain member VIP 1 seharga Rp 150.000 pengguna akan mendapatkan 6 misi, VIP 2 Rp 450.000 (10 misi), VIP 3 Rp 900.000 (15 misi), VIP 4 Rp 1.800.000 (29 misi), dan VIP 5 Rp 3.600.000 (40 misi), VIP 6 Rp 5,4 juta (45 misi).
Imam menjelaskan, bonus yang didapat oleh pengguna tergantung dari level member yang dipilih.
"Misalnya member VIP 6, satu klik atau like bisa dapat Rp 5.500. Jadi kalau dalam sehari saya menyelesaikan semua misi VIP 6 yang totalnya 45 misi, bisa mendapatkan bonus Rp 247 ribuan," paparnya.
Imam berharap, LIKE App bukan aplikasi scam dan uang yang telah ia deposit bisa segera kembali. Ia mengaku tergiur upgrade member karena LIKE App sempat menebar promo, di mana dengan membayar Rp 3,6 juta (harga VIP 5), dirinya bisa memperoleh member VIP 6.
"Saya berharap uang saya kembali secepatnya, dan semoga saja aplikasi itu bukan scam," Imam memungkaskan.
Tekno Liputan6.com sendiri terus menghubungi pihak LIKE App untuk memperoleh klarifikasi terkait masalah ini.
Model Bisnis
Model bisnis LIKE App memungkinkan merchant dari berbagai merek terhubung dengan influencer yang relevan dengan mudah menggunakan sentuhan jari mereka, di seluruh Asia Tenggara.
LIKE App menyediakan layanan ini melalui kumpulan pengguna media sosial berbakat dari berbagai platform, seperti Tiktok, Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Tim LIKE App merupakan spesialis pemasaran media sosial selama bertahun-tahun, dan bekerja sama erat dengan platform utama serta influencer untuk memaksimalkan jumlah view dan like ke level berikutnya.
Advertisement
Indonesia Jadi Pasar Menarik
Robert Thompson selaku CTO LIKE App mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu pasar yang paling menarik bagi perusahaan karena populasinya yang besar dan pertambahan golongan menengah, serta kemajuan signifikan berkat penggunaan smartphone yang terus meningkat.
LIKE App bertujuan untuk berperan besar dalam tren digital ini di Indonesia, dan bersaing untuk meraih pangsa pasar dengan cara menawarkan layanan pemasaran media sosial yang lebih efisien namun tetap berkualitas.
Dengan bantuan komunitas lokal di Indonesia, LIKE App memiliki tumpuan yang kuat di Jakarta dan bertujuan memperluas jangkauan ke seluruh Indonesia pada 2020.
"Melalui strategi pelokalan yang kuat, LIKE App siap membangun kehadiran media sosial yang kuat, dan tim LIKE App terus terlibat bersama mitra lokal untuk memenuhi permintaan yang kuat di dalam pasar,” tutup Robert.
(Isk/Ysl)