Warganet Gaungkan Pray For Merapi di Twitter

Keluarnya awan panas dari Gunung Merapi, baru-baru ini membuat warganet terenyuh hingga menjadikan tagar Pray For Merapi (#prayformerapi) trending topic di Twitter.

oleh Iskandar diperbarui 17 Jan 2021, 09:20 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 09:20 WIB
Gunung Merapi yang Semburkan Lava Pijar
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang teramati dari Yogyakarta (7/1/2021). Jarak luncur maksimumnya 800 meter ke arah kali Krasak. (AFP/Agung Supriyanto)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (16/1/2021) pagi kemarin mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 500 meter dari puncak. Arah luncurannya ke hulu Kali Krasak sejauh 1.500 meter.

Tragedi ini pun membuat warganet terenyuh hingga menjadikan tagar Pray For Merapi (#prayformerapi) trending topic di Twitter.

Tak sedikit pula warganet yang menyampaikan doa agar warga sekitar yang menetap di Gunung Merapi selalu dalam keadaan baik.

Selain itu, juga banyak warganet berharap Indonesia akan kembali pulih seperti sedia kala dan jauh dari bencana, sembari mencantumkan tagar #PrayForSriwijayaAir, #PrayForSumedang, #PrayForSulBar, #PrayforKalSel, #prayformerapi, #prayforsemeru, dan #prayforIndonesia.

Penjelasan Kepala BPPTKG

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 04.00 WIB itu memiliki durasi 150 detik dengan amplitudo maksimum 60 mm.

"Angin saat kejadian bertiup ke timur," kata Hanik seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).

Selain awan panas guguran, selama periode pengamatan Gunung Merapi pukul 00.00-06.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran material dengan jarak luncur 500 meter mengarah ke barat daya dan satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 500 meter ke arah hulu Kali Krasak.

BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran Gunung Merapi dengan amplitudo 60 mm dan durasi 150.6 detik, 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-15 mm dan durasi 17.9-116.5 detik.

Kemudian 11 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-12 mm, dan durasi 6.5-8.2 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 30-70 mm, dan durasi 9.5-22.2 detik.

Abu Vulkanik Gunung Semeru Guyur Puluhan Desa di Kabupaten Lumajang

Di sisi lain, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh empat kilometer.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang dalam akun media sosialnya mengunggah lima kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanik yakni Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit dan Kecamatan Pasirian.

"Hujan abu vulkanik Gunung Semeru mengguyur satu dusun di satu desa di Kecamatan Candipuro yakni Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, Sabtu (16/1/2021).

Kemudian di Kecamatan Pasrujambe, hujan abu vulkanik di Dusun Munggir, Dusun Sumberingin, Dusun Tulusrejo dan Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Desa Kertosari, Desa Jambearum, Desa Jambe Kumbu, Desa Sukorejo.

Sedangkan di Kecamatan Senduro ada beberapa desa yang diguyur abu vulkanik yakni Desa Senduro, Desa Burno, Desa Kandangtepus, Desa Wonocempokoayu, Desa Ranupane, Desa Pandansari, Desa Kandangan, dan Desa Bedayu.

Selanjutnya dua desa di Kecamatan Gucialit yakni Desa Sombo, Desa Gucialit, di Kecamatan Pasirian juga ada dua desa yang terdampak hujan abu vulkanik Semeru yakni Desa Pasirian dan Desa Nguter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya