Liputan6.com, Jakarta - Ibu Wati yang menuduh tetangganya di kawasan Depok, melakukan pesugihan babi ngepet, akhirnya meminta maaf kepada warga setempat. Banyak warga marah atas tuduhan tersebut.
"Assalamualaikum, buat warga Kampung Baru, saya mau minta maaf atas video yang tadi saya ucapkan. Seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala, saya benar-benar minta maaf atas ucapan mulut kasar saya tadi," kata Ibu Wati dalam sebuah rekaman video.
Baca Juga
Namun, masih banyak warganet yang heran dengan ulah bu Wati. Setelah ia meminta maaf soal babi ngepet, tak sedikit warganet yang berkomentar hingga membuat keyword Bu Wati menjadi trending topic di Twitter.
Advertisement
"Orang-orang macam bu wati itu banyak. Tapi yang apes cuma bu wati doang," tulis @tigatitik***.
"Bu wati mengajarkan kita, pembuat HOAX terbaik di kalangan warga adalah si iri dan dengki," ujar @Slime86***.
"Kisah Bu Wati dan Babi Ngepet ini kisah paling kocak selama pandemi. Makasih ya..," kata @anakkeduAa***.
"Masih tentang Depok ... Gue seriusan penasaran si Bu Wati ini ngelempar apa ke rumah orang yang dia fitnah, dan orang yang dia fitnah itu siapa?," tanya @mardy*** penasaran.
Siapakah Ibu Wati?
Wati adalah warga yang mendatangi lokasi penemuan babi ngepet dan menuduh tetangganya di Kampung Baru RW 10, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, menjadi babi jadi-jadian alias babi ngepet.
Video Wati yang menyebut tetangganya menganggur, namun memiliki banyak uang pun viral di media sosial.
Warga di Kampung Baru geram dan akhirnya mereka mengusir Wati karena dianggap mencemarkan nama baik kampung.
Wati bersama suaminya yang tinggal mengontrak di lingkungan itu terpaksa harus pindah karena warga tak terima dan kesal atas tuduhan itu.
Advertisement
Fakta Baru Penangkapan Babi Ngepet
Fakta baru terungkap terkait heboh penangkapan babi ngepet yang disebut-sebut sebagai perwujudan manusia. Kasus tersebut sempat bikin geger warga Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Belakangan diketahui cerita tentang penangkapan babi ngepet hanya sebuah kebohongan yang dilakukan AI. Kini pria berusia 44 tahun itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah ditetapkan satu tersangka yaitu AI karena mengatur rekayasa babi ngepet," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/42021).
Sebelumnya, polisi telah memeriksa sembilan orang terkait penangkapan hewan diduga babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Senin 26 April 2021 malam. Salah satunya adalah Ustaz Adam Ibrahim yang memimpin penangkapan.
Diketahui, geger penangkapan babi ngepet jadi-jadian berawal saat sejumlah warga mengaku telah kehilangan uang. Martalih mengatakan dirinya sempat melihat babi ngepet yang berkeliaran di lingkungan RT 2/RW 4 dan berinisiatif menangkapnya.
"Pada penangkapan pertama kali sempat gagal, namun pada penangkapan kedua yang saat ini dilakukan berhasil ditangkap babi ngepetnya," ujarnya, Selasa, 27 April 2021.
Proses penangkapan pun dilakukan dengan cara tak lazim. Dikatakan sebanyak delapan orang harus bugil untuk menangkap babi ngepet tersebut.
Usai ditangkap, babi tersebut lalu dipotong dan dikuburkan dengan kondisi badan dan kepala terpisah. Hal ini dipercaya agar hewan tersebut tak dapat hidup kembali.