XL Axiata Bangun Jaringan 4G di 3T Pakai Solusi Broadband Huawei

XL Axiata akan membangun jaringan 4G di wilayah daerah 3T dan pedalaman lain di Indonesia menggunakan solusi broadband dari Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Okt 2021, 06:31 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 06:31 WIB
XL Axiata mengujicobakan solusi broadband Huawei RuralStar Pro di daerah terpencil di Kalimantan
XL Axiata mengujicobakan solusi broadband Huawei RuralStar Pro di daerah terpencil di Kalimantan (Foto: XL Axiata).

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata terus membangun jaringan 4G dan menyediakan layanan internet cepat hingga area terpencil di berbagai provinsi Indonesia.

Perusahaan pun menguji cobakan sejumlah teknologi jaringan, salah satunya bekerja sama dengan Huawei Indonesia. Kedua perusahaan ini menguji coba solusi broadband nirkabel bernama Huawei RuralStar Pro. Solusi ini memiliki fitur bernama LTE for backhaul.

Uji coba dilakukan di Kalimantan dan diklaim terbukti memperluas koneksi jaringan 4G ke daerah-daerah terpencil yang selama ini terkendala akses backhaul yang terbatas.

Upaya penyediaan layanan internet di area-area terpencil alias 3T di seluruh Indonesia ini adalah komitmen XL Axiata 'Membangun Indonesia Digital' seiring usianya yang ke-25 tahun.

Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan, solusi Huawei RuralStar Pro sukses diujicobakan di salah satu area terpencil di Kalimantan.

"Teknologi ini akan menjadi alternatif solusi bagi kami untuk memperluas jaringan 4G ke daerah-daerah terpencil, yang sulit dijangkau karena akses backhaul yang terbatas. Pada akhirnya hal ini menjadi salah satu faktor penghambat perluasan jaringan di daerah-daerah terpencil," kata Gede, dalam keterangan XL Axiata.

Gede menambahkan, setelah proses instalasi RuralStar Pro selesai dilakukan, backhaul LTE dapat terhubung secara otomatis ke situs host.

Selama uji coba, jarak antara stasiun relay dengan lokasi host sekitar 31 kilometer. Bandwidth transmisi downlink mendukung hingga 106 Mbit/detik, yang memenuhi persyaratan bandwidth L900.

Gede menjelaskan, Huawei RuralStar Pro menghadirkan terobosan pada desain radio base station dengan kemampuan mengintegrasikan baseband, perangkat pemancar radio, dan sekaligus LTE for backhaul nirkabel, pada satu modul.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Spektrum Bisa Jangkau Radio Base Station

BTS XL Axiata
BTS 4G LTE milik XL Axiata di Kota Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

engan konsep LTE for backhaul ini spektrum operator yang biasanya hanya digunakan untuk keperluan akses radio perangkat pengguna atau radio akses, dapat digunakan juga untuk menyediakan akses antar radio base station (backhaul).

Fitur tersebut juga mampu menekan biaya sewa transmisi yang mahal yang sebelumnya perlu dikeluarkan operator seperti pada penggunaan microwave dan satelit.

Sementara, Account Director of Huawei Indonesia XL Account, Catherine Guan mengatakan, Huawei memiliki komitmen jangka panjang untuk berkolaborasi dengan XL Axiata, guna mempercepat inklusi digital; menghubungkan masyarakat yang sulit terjangkau layanan internet di daerah terpencil.

"Implementasi teknologi Huawei RuralStar Pro ini merupakan dukungan nyata atas upaya tidak kenal lelah dari XL Axiata untuk membantu pemerintah dalam menyediakan jaringan 4G di wilayah Indonesia yang sangat luas," tuturnya.

 

Sudah Diterapkan di 60 Negara

Ilustrasi jaringan internet
Ilustrasi jaringan internet. Kredit: Pete Linforth via Pixabay

Sekadar informasi, RuralStar telah diterapkan di lebih dari 60 negara, dan diklaim mampu membantu menyediakan konektivitas bagi lebih dari 50 juta orang di komunitas pedesaan.

Seri RuralStar Pro juga disebut-sebut telah mendapatkan pengakuan sebagai Best Mobile Innovation for Emerging Markets di ajang bergengsi Mobile World Congress (MWC) 2021 yang berlangsung di Barcelona, ​​Spanyol.

Huawei Indonesia berharap solusi ini mempermudah upaya XL Axiata menyediakan jaringan 4G di daerah terpencil dan 3T untuk membantu menjembatani kesenjangan digital. Dalam hal ini menyediakan kemudahan akses internet cepat selama masa pandemi Covid-19.

Dengan tersedianya akses internet cepat, diharapkan berbagai layanan digital untuk masyarakat di area terpencil bisa tersedia. Termasuk untuk mendukung pembelajaran online dan memfasilitasi komunikasi di antara klinik kesehatan di sana.

(Tin/Ysl)

Ilustrasi Tentang Subsidi Kuota Internet

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya